Rais Aam PBNU Gelar Silaturahim Lintas Agama di Manado
Hery mengatakan bahwa apa yang dilakukan KH Ma'ruf Amin merupakan sebuah iktiar yang harus didukung semua pihak.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Rais Aam PBNU yang juga Ketua Dewan Penasihat Majelis Dzikir Hubbul Wathon, KH Ma'ruf Amin, menyambangi ujung utara Indonesia, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jum'at (18/8/2017).
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Hery Haryanto Azumi, yang ikut dalam rombongan tersebut, salah satu tujuan kunjungan tersebut adalah untuk bersilaturahim dengan tokoh lintas agama supaya kerukunan antar-umat beragama di Indonesia makin kokoh.
"Kunjungan rombongan Rais Aam PBNU ini dalam rangka memperkuat kerukunan antar-umat. Halaqoh lintas agama ini bagian dari wujud dialog kebangsaan," kata Hery yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon, di Kota Manado, Jum'at (18/8/2017).
Hery mengatakan bahwa apa yang dilakukan KH Ma'ruf Amin merupakan sebuah iktiar yang harus didukung semua pihak.
Karena tanpa sebuah kerukunan, sulit rasanya bangsa ini bisa maju.
Apalagi setelah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tiada, KH Ma'ruf Amin memiliki tugas meneruskan perjuangan Gus Dur dengan terus berdialog dengan umat lintas agama dan golongan.
"Saya melihat Kiai Ma'ruf punya konsen untuk membangunan kerukunan antarumat beragama. Beliau tokoh yang tepat meneruskan perjuangan Gus Dur. Tentu gol membangun kerukunan antar umat beragama ini dimensinya tidak hanya nasional, namun juga global," tambah mantan Ketua Umum PB PMII itu.
Wakil Ketua PWNU Sulawesi Utara, Amin Lasena, mangatakan bahwa silaturahim terhadap tokoh lintas agama digelar untuk memperkuat bangunan keindonesiaan supaya tidak mudah tercerai berai.
Dia juga berharap para kiai NU menjadi pengayom dan menebarkan angin segar kesejukan.
"Sebagai anak bangsa, kita punya tugas menyatukan umat. Dan saya berpandangan yang bisa menyatukan umat lintas agama itu salah satunya para ulama dan para kiai NU. Para kiai NU itu mampu menjadi pengayon dan kehadirannya menyejukan," terang Amin Lasena yang juga menjabat Sekretaris FKUB Sulawesi Utara itu.
Sebagai informasi, jadwal acara rombongan Rais Aam selama 18-19 Agustus 2017 itu antara lain halaqoh dan silaturahim ulama NU se-Sulut, silaturahim dengan Gubernur Sulut dan tokoh lintas agama, dan kemudian ditutup dengan kuliah umum tentang ekonomi syariah di Universitas Sam Ratulangi.