Kecelakaan Kendal, Firasat Suwandi Tak Enak Saat Rombongan Anak Cucu Tak Kunjung Tiba
Rombongan sekeluarga dalam mobil mengalami kecelakaan tertabrak kereta api KA Kaligung di Sedayu, Gemuh, Kendal.
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Rombongan sekeluarga dalam mobil mengalami kecelakaan tertabrak kereta api KA Kaligung di Sedayu, Gemuh, Kendal. Mereka tertabrak saat melewati perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di km 32+4/5, Minggu siang (20/8/2017) sekitar pukul 11.48 WIB.
Menyedihkan. Lima orang dalam mobil itu semua meninggal dunia di lokasi kejadian di Sedayu, Gemuh, Kendal. Semua korban dilarikan ke rumah sakit di Kendal.
Baca: 5 Orang Tewas setelah Mobil yang Ditumpangi Diseruduk Kereta Api di Kendal
Mobil yang tertabrak adalah Avanza B 998 RS melaju dari arah timur (Weleri). Entah bagaimana tiba-tiba ada KA Kaligung lewat dari arah Weleri juga.
Identitas lima korban yaitu Muhammad Thamrin (63), Lina Retnowati (32), Nabila Jaquin (13), Muhammad Paris Ramadhan (2 ) dan Renan (8 bulan). Mereka satu keluarga.
Tribunjateng.com datang ke rumah korban bertemu Suwandi, ayah dari Lina. Dia tampak sedih.
Dikatakannya, rombongan sekeuarga itu hendak berkunjung ke rumah Suwandi.
"Cucu saya yang SMP itu telepon saya terus. Bilang Kek saya mau main ke rumah kakek," kata Suwandi kakek korban, menirukan cucunya. Katanya, cucunya telepon sekitar pukul 11.30 WIB.
Karena merasa tak enak hati kenapa cucunya tak kunjung tiba di rumah, kemudian kakek itu menelepon ponsel anak dan cucunya.
"Nomornya aktif semua dan saya telepon juga masuk tapi tidak ada jawaban. Setelah itu saya mendapat kabar dari anak saya yang nomor empat bahwa Lina mengalami kecelakaan tertabrak kereta api," kata Suwandi menahan tangis.
Dituturkannya, anaknya (Lina) sekeluarga baru pindah ke Kendal pada awal Ramadhan 2017 ini. Semula keluarga tersebut tinggal di Kalideres Jakarta.