Marvil Bersimbah Darah Usai Menegur Sopir Mabuk
Korban yang berprofesi sebagai sopir angkot ini ditikam oleh pelaku yang diduga kuat berinisial AK (23), warga Kelurahan Sindulang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Marvil Rumawung (23), warga Kelurahan Winangun Satu, Lingkungan Satu, Kecamatan Malalayang dilarikan ke Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang.
Korban yang berprofesi sebagai sopir angkot ini ditikam oleh pelaku yang diduga kuat berinisial AK (23), warga Kelurahan Sindulang, Kecamatan Tuminting.
Peristiwa itu terjadi di ruas Jalan Winangun, Kecamatan Malalayang, tepatnya di kompleks pekuburan Winangun, Jumat (18/8/2017) malam, sekira pukul 22.00 Wita.
Informasi yang dirangkum, sebelum peristiwa itu terjadi, awalnya korban dengan menggunakan sepeda motor, pergi mengantar seseorang di Kelurahan Winangun Atas.
Setelah itu, korban langsung berbalik menuju ke rumahnya dengan menggunakan sepeda motor.
Saat berada di SPBU Winangun Atas, korban melihat di kaca spionnya bahwa ada mobil jenis Avanza hitam yang berjalan oleng.
Baca: Ayah Bejat Cabuli Anak Kandung dan Hamili Keponakan Akhirnya Ditangkap Polisi
Takut ditabrak, korban menegur pelaku yang saat itu bersama tiga rekannya di dalam mobil.
Namun, teguran dari korban, ternyata hanya membuat dirinya terancam.
Pasalnya, saat korban menegur para pelaku, tidak disangka pelaku yang diduga berinisial AK turun dari mobil dengan membawa pisau, lalu menikam korban telak di bagian perut kiri.
Bukan hanya itu, pelaku terus menikam korban yang saat itu berada di atas sepeda motor, sehingga mengalami luka tikam di bagian pinggul sebelah kanan, paha sebelah kiri, dan kaki kiri.
Merasa dirinya terancam, korban meninggalkan sepeda motornya dan terus lari menghindar dari pelaku.
Melihat korban sudah bersimbah darah, parah pelaku langsung tancap gas dengan menggunakan mobil jenis Avanza warna hitam.
Korban yang berlindung di salah satu warung lalu dilarikan ke rumah sakit oleh beberapa warga.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Lebih baik menyerahkan diri, dari pada membuat polisi kelelahan mengejar kamu," pesan Sahelangi terhadap pelaku yang mesih buron sampai saat ini. (nie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.