Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Nia Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Bukti peninggalan prasejarah ditemukan di Waduk Riam Kanan, Banjar, Kalimantan Selatan.

Hal itu dikatakan oleh Peneliti Prasejarah Balai Arkeologi Kalsel Bambang Sugiyanto, Rabu (23/8/2017) ketika ditemui BPost.

Bahkan, menurut dia, waduk tersebut merupakan situs prasejarah tertua di Kalimantan Selatan, sekitar zaman paleolitik.

"Situs prasejarah ada di dasar waduk. Catatan sudah masuk sejarah nasional. Ada temuan undak sungai, tepi selatan Sungai Riam Kanan di Awangbangkal tahun 1938 oleh H Kipper," terangnya.

Namun, lanjut dia, pada akhirnya kawasan itu ditenggelamkan jadi waduk.

Alat-alat batu paleolitik yang ada di Pulau Sirang mempunyai peran penting karena berada pada permukaan tanah yang relatif datar. Jumlahnya sangat melimpah.

Kondisi ini menyiratkan bahwa situs Pulau Sirang pada masa lalu adalah sebagai situs pembuatan alat batu (situs perbengkelan), paleolitik yang sudah lama dicari oleh kalangan arkeolog baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam dua dekade ini, Kalimantan memang manjadi “incaran” kalangan arkeolog karena potensi sumber daya arkeologi yang ada di dalamnya.

"Dijadikannya waduk secara tak langsung jadi pelindung alami situs agar lestari. Hanya sulitnya untuk penelitian mendalam ya harus menyelam hingga ke dalaman puluhan meter," ujar Bambang.(*)

Jadi bukti ada budaya dan teknologi yang lebih tua yang ternyata juga ada “jejak”nya di bumi Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan, yaitu pada situs-situs yang ada di bawah air waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.

"Untuk penelitian lebih mendalam perlu biaya mahal karena sudah jadi waduk. Waduk riam kanan kaya warisan situs prasejarah. Ada kemungkinan asal manusia di Kalsel ya di Waduk Riam kanan itu," kata dia. (Banjarmasin Post/Nia Kurniawan)