Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Tiga Keluarga Makan Nasi Hanya dengan Lauk Kulit Singkong

Tiga keluarga yang menghuni sebuah rumah panggung di Kampung Pasir Pari terpaksa memasak kulit singkong sebagai lauk-pauk untuk makan sehari-hari.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Tiga Keluarga Makan Nasi Hanya dengan Lauk Kulit Singkong
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Keluarga Unesih berkumpul untuk makan siang bersama dengan lauk berupa kulit singkong rebus di Kampung Pasir Pari, Desa Pasir Pari Huni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (24/8/2017). Kemiskinan membuat mereka makan dengan menu seadanya. TRIBUN JABAR/FIRMAN SURYAMAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Akibat kemiskinan, tiga keluarga yang menghuni sebuah rumah panggung di Kampung Pasir Pari, Desa Pasri Huni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa memasak kulit singkong sebagai lauk-pauk untuk makan.

Ketiga keluarga miskin ini hidup dalam satu rumah panggung berukuran sekitar 4x6 meter.

Kalau tidur malam, mereka harus berdesak-desakan karena jumlah anggota keluarga mencapai 12 orang. Mereka pun hanya mampu dua kali makan dalam sehari.

Salah seorang kepala keluarga, Asep Supriadi (37), saat ditemui di lokasi, Kamis (24/8/2017) menuturkan, mereka terpaksa hidup dalam kondisi memprihatinkan karena tidak punya pekerjaan tetap.

"Kami tiga keluarga bersaudara di sini bersama ibu kandung kami. Jadi rumah ini juga milik ibu," ujarnya.

Berprofesi hanya sebagai buruh tani, Asep mengaku hanya mendapat penghasilan antara Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu per hari.

Berita Rekomendasi

Baca: Polwan Terpaksa Tutupi Tubuh Korban Trafficking yang Digerebek tengah Malayani Pelanggannya

Dengan kondisi keuangan seperti itu, para kepala keluarga kerap kali hanya mampu membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari. Lauk-pauk yang sesekali dibeli, ikan asin dan kerupuk.

"Tapi kalau uang sudah habis dibelikan beras, kami hanya makan seadanya. Tapi ibu saya sering memasak kulit singkong dijadikan lauk-pauk. Lumayan, anak-anak juga suka makan meskipun sesekali suka menolak. Tapi karena tidak ada apa-apa lagi akhirnya dimakan juga," kata Asep.

Unesih (63), ibu kandung Asep mengatakan, tidak sulit mendapatkan kulit singkong karena tinggal mengambil dari kebun atau tetangga yang kebetulan baru mengambil singkong.

"Rasanya cukup enak. Setelah dibersihkan dan diiris lalu direbus. Cukup diberi garam dan vetsin, cucu-cucu juga suka memakannya," ujarnya.

Menurut Unesih, anak dan cucu-cucunya sudah terbiasa makan ala kadarnya.

"Kalau uang sudah tidak ada lagi, saya langsung mencari kulit singkong untuk dimasak. Memasaknya gampang. Seperti membuat oseng kangkung atau oseng jamur. Setelah matang langsung dihidangkan," kata Unesih. (stf)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas