Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tepati Janjinya, Gubernur Ganjar Gelar 'Pesta Rakyat' di Jepara

Dipilihnya tema Jateng Responsif, Kolaboratif, Inovatif, dan Kreatif untuk meningkatkan semangat mayarakat Jateng.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Tepati Janjinya, Gubernur Ganjar Gelar 'Pesta Rakyat' di Jepara
Tribun Jateng/Rifqi Gozali
Penyerahan KJS secara simbolik oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat HUT ke-67 Jateng di Alun-alun Jepara, Jumat (25/8/2017) saat HUT ke-67 Jateng di Alun-alun Jepara, Jumat (25/8/2017). TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI 

Laporan Wartwan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, JEPARA – Pemukulan bedug oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diikuti 67 bedug lainnya menandai dimulainya perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-6 Jateng.

Agenda tahunan yang tahun sebelumnya digelar di Magelang itu tahun ini dipusatkan di Alun-alun Jepara.

Acara yang dihelat selama tiga hari, sejak Jumat (25/8/2017) sampai Minggu (27/8/2017) itu mengangkat tema Jateng Responsif, Kolaboratif, Inovatif, dan Kretaif.

Dalam laporannya, Sri Puryono, Sekda Provinsi Jateng mengatakan, selama tiga hari digelar berbagai kesenian lokal dan pameran UMKM perwakilan dari seluruh daerah di Jateng.

“Selama tiga hari nanti ada 43 kegiatan meliputi hiburan, pertunjukan seni budaya dan kesenian Jawa Tengah,” ujar Sri.

Dipilihnya tema Jateng Responsif, Kolaboratif, Inovatif, dan Kreatif untuk meningkatkan semangat mayarakat Jateng agar senantias ikut andil dalam pembanugnan. Yang terpenting pembangunan sumber daya manusia.

Berita Rekomendasi

Sementara Ahmad Marzuqi, Bupati Jepara memgatakan, meski Jepara ada di sudut paling utara dari Jateng namun sempat diduniakan oleh tiga perempuan.

“Jepara pernah dipopulerkan oleh tiga perempuan, yaitu Ratu Shima pada tahun 674 masehi, Ratu Kalinyamat pada tahun 1949 masehi, dan Raden Ajeng Kartini pada tahun 1897 masehi,” jelas Marzuqi.

Jepara juga daerah yang sangat dianugerahi Tuhan berupa sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang unggul.

Hal itu karena Jepara tergolong daerah yang memiliki sumber ekonomi kreatif yang cukup tinggi.

Bisa dilihat dari berbagai karya-karya dari Jepara. Sedangkan untuk sumber daya alam, Jepara memiliki panjang pantai 83 kilometer, dan semua pasinrya putih. Pantianya menarik,” ungkap orang nomor satu di Kota Ukir.

Di Jepara, katanya, juga terdapat 29 pulau yang mana saat musim air laut sedang surut terdapat sekita 50 pulau tambahan di Kepulauan Karimunjawa.

“Maka dari itu, kami mengangkat Slogan Jepara madani, berkarakter, berdaya saing,” katanya.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya menjelaskan, perayaan HUT Jawa Tengah sekaligus memperingati hari ulang tahun proklamasi. Hal itu karena memang waktunya yang hampir berdekatan.

Alasan kenapa Jepara menjadi pilihan, kata Ganjar, karena sebelumnya saat dia melakukan kunjungan ke Jepara banyak warga yang menginginkan untuk digelar agenda tahunan itu di Jepara.

“Sengaja Jepara saya pilih, karena masyarakatnya ngacung saat saya kunjungan ke sini. Pak, kapan Jepara? Waktu itu saya janjikan besok, dan hari ini kita menepati janji itu,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Ganjar berharap, helatan yang digelar selama tiga hari itu benar-benar menjadi ajang arena pertunjukan rakyat.

“Mudah-mudahan ini menjadi ajang arena pertunjukan rakyat. Rakyat bisa menikmati kesenangan berpesta dan kemudian berbahagia,” tandas orang nomor satu di Jateng ini.

Sebelumnya Ganjar sempat membuat tantangan kepada pelajar yang hadir untuk menyanyikan satu tembang macapat.

Ganjar menjanjikan akan memberi pilihan berupa sepeda atau laptop bagi yang mampu menjalani tantangan.

Tanpa tahu tantangan dari gubernur, seorang siswa dari SMK Islam Jepara bernama Igo Abdullah berlari dan langsung naik ke panggung.

Saat ditanya Ganjar, dia agak kerepotan karena dia tidak tahu harus berbuat sapa saat di panggung.

“Silahkan nanyikan tembang macapat satu saja,” kata Ganjar.

Siswa itu hanya terdiam.

“Lho tidak bisa?” tanya Ganjar.

Siswa tersebut hanya menggangguk. Akhirnya Igo hanya mendapat pertanyaan untuk menyebutkan sila kelima dari Pancasila.

“Makane dengarkan,” kata Ganjar yang disambut gelak tawa riuh.

Selanjutnya, sorang siswi asal SMK NU Banat Kudus lantas memberanikan diri untuk unjuk gigi.

Dia menyanyikan tembang macapat pocung untuk menjawab tantangan dari Ganjar. Apa dikata, tembang yang dilantunkan terdengar aneh di telinga suami atiqoh.

“Perasaan tembang pocung tidak begitu deh,” celetuk Ganjar.

Siswi yang bernama Anisa Intan Barokah lantas melantunkan tembang lainnya, yaitu Kidung Muria.

Kidung gubahan Sunan Muria itu sangat populer di telinga masyarakat Kudus. Namun, dalam helatan akbar se-Jateng itu tidak banyak yang tahu.

Ganjar hanya menggangguk saat Intan melantunkan kidung.

Seusai menyanyi, Intan ditantang untuk menjelaskan makna dari kidung yang baru saja ia lantunkan.

Apa daya, orang nomor satu di Jateng itu masih kurang puas.

Namun, atas penampilannya yang cukup memberikan suasana segar, Ganjar menjanjikan memberikan laptop seperti yang sebelumnya dia katakan.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas