Cerita Soal 'Batu Raja' Di Aliran Sungai Cisadane, Warga Temukan Jangkar Kapal Berukuran Besar
"Kemudian batu itu tidak pernah bergeser sekalipun tinggi muka air meningkat dan arusnya deras, kalau batu lain suka bergeser,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Memberi nama pada suatu benda kesayangan nampak sudah menjadi hal yang biasa dilakukan sebagian orang.
Hal tersebut merupakan hal lumrah di kalangan masyarakat.
Namun, lain halnya dengan warga Kampung Kramat, Kelurahan Paledang, Kota Bogor.
Sebagian warga di kelurahan tersebut memberi sebuah nama pada suatu benda yang lain dari biasanya.
Mereka memberi nama sebuah batu berukuran cukup besar yang berada di sisi Sungai Cisadane.
Batu tersebut dinamai 'batu raja' oleh warga setempat.
Tentu bukan tanpa sebab batu itu dinamai batu raja.
Menurut seorang warga, Supandi Rahman (41) dinamainya batu raja dikarenakan bentuk batu tersebut menyerupai sebuah kursi lengkap dengan alas untuk tangan.
"Kemudian batu itu tidak pernah bergeser sekalipun tinggi muka air meningkat dan arusnya deras, kalau batu lain suka bergeser," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Tak hanya itu, di batu tersebut kerap ditemukan benda asing, seperti dua buah jangkar kapal.
"Itu berat banget jangkarnya sampai harus empat orang yang angkat, jangkarnya nyangkut di batu tersebut," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, di batu tersebut pun pernah ditemukan sesosok mayat yang terdampar setelah terbawa arus.
"Sudah cukup lama, waktu itu saya yang menemukannya, langsung dievakuasi," jelasnya.
Tak ayal, sebagian warga di kelurahan tersebut menyebut batu tersebut adalah batu raja.
"Ya beberapa menyebutnya batu raja, hanya memberikan sebutan saja karena unik, bukan karena mempercayai hal apapun," pungkasnya.
Berita ini sudah dimuat di Tribunnewsbogor.com dengan judul: Mitos 'Batu Raja' Di Aliran Sungai Cisadane, Warga Temukan Jangkar Kapal Besar