Hendak Ledakan ATM Pakai Bom, Pemuda Ini Keburu Ditangkap! Ini Ceritanya
Widodo Saputra (29) gagal menjalankan aksinya meledakan anjungan tunai mandiri (ATM) di Surabaya.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Widodo Saputra (29) gagal menjalankan aksinya meledakan anjungan tunai mandiri (ATM) di Surabaya.
Pemuda asal Tanjung Pinang, Riau ini keburu ditangkap tim Anti bandit Polretabes Surabaya.
Sejatinya pelaku Widodo berencana meledakan ATM di Jl Darmo Harapan Surabaya, Minggu (27/8/2017) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Ia sudah berada di Surabaya sejak 23 Agustus 2017 dan meninap di Wish Hotel Jl Darmo Harapan.
Sebelum ke Surabaya, Widodo lebih dulu singgah di Semarang, Jawa Tengah.
Dari Semarang, ia ke Surabaya naik mobil Honda Mobilo putih H 8040 JE yang disewa dari salah satu hotel tempat menginap. Mobil itu disewa hingga akhir Agustus 2017.
"Saya sewa mobil dari hotel di Semarang, saya deposit Rp 10 juta," aku pelaku Widodo di Mapolretabes Surabaya, Senin (28/8/2017).
Widodo menuturkan, niat meledakan ATM pakai bom buatan dan sudah direncanakan sebelum ke Surabaya.
Ia lebih dulu berbelanja bahan-bahan di supermarket dan minimarket. Seperti tabung gas isi 5,5 Kg, satu tabung oksigen, selang regulator, kunci gas, satu pak perangkat kabel, satu zippo premium, dua gulung lakban, gunting, pisau lipat, gunting, sat GPS, botol pembersih lantai kosong, dua mata bor, kantun plastik dan barang lainnya.
"Saya belajar dari internet, dari youtube cara meledakan brangkas pakai tabung gas dan oksigin. Seperti bom, dan rencananya saya ledakan di mesin ATM," aku Widodo.
Pemuda yang sudah tinggal di Singapura sejak 2008 ini mengaku, dirinya nekad hendak meledakan ATM di Surabaya lantaran terbelit hutang lebih Rp 1 miliar. Utang tersebut dari bank penyedia kartu kredit.
"Saya biasa bermain valas, saya lakukan main valas di Singapura. Saya kerjanya ya main valas di Singapura, tapi malah terjerat hutang. Sehinggga saya ingin mencuri uang di ATM dengan cara meledakan," ucapnya.
Widodo memutuskan memilih Surabaya sebagai tempat aksi, lantaran menilai Kota pahlawan itu wilayahnya luas dan pengawasan ATM tidak ketat.
"Saya sudah survai, ATM di Surabaya jarang dijaga satpam," cetus Widodo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.