Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Pelajari CCTV Ungkap Kematian Abdul Halim di Jl Patimura Surabaya

Polrestabes Surabaya masih menyelidiki kematian Abdul Halim (60) yang ditemukan tewas tidak wajar di Jl Patimura Sukomanunggal.

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polisi Pelajari CCTV Ungkap Kematian Abdul Halim di Jl Patimura Surabaya
Tribun Lampung/Anung
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polrestabes Surabaya masih menyelidiki kematian Abdul Halim (60) yang ditemukan tewas tidak wajar di Jl Patimura Sukomanunggal.

Penyidik segera mempelajari CCTV yang sudah diamankan petugas dari salah satu rumah tak jauh dari lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polretabes Surabaya, AKBP Leonardo M Sinambela mengaku, CCTV sudah diamankan dan diharapkan bisa menjadi petunjuk mengungkap kejadian ini.

Lokasi CCTV memang agak jauh dari ditemukannya korban di tepi Jalan Patimura.

"CCTV sudah kami amankan, tapi belum bisa dibuka karena ada password. Baru hari Senin (4/9/2017) teknisinya datang dan membukanya," ksts Leonard, Sabtu (2/9/2017).

Setelah bisa dibuka, lanjut Leonard, nanti penyidik segera mempelajari CCTV yang kini sudah ditangan penyidik.

Baca: Tunggu Hasil Pemeriksaan Aris Budiman, Pimpinan KPK Berharap Penyelesaian Internal

BERITA REKOMENDASI

Rekaman CCTV diharapkan bisa menjadi salah satu alat yang bisa menguak penyebab kematian korban Abudul Halim.

Menurut Leonard, saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan belum ada yang memberi informasi valid.

Lantaran tidak ada saksi yang melihat korban meninggal akibat penganiayaan atau tertabrak kendaraan di lokasi kejadian.

Saksi terdekat seorang satpam di depan makam Jl Patimura dekat pertigaan, tapi satpam tersebut ternyata tidak tahu kejadiannya.

"Saksi dari satpam ternyata pulang pada Jumat (1/9/2017) pukul 03.00 dini hari, sedangkan korban ditemukan sudah tergeletak dan meninggal di jalan pada pukul 05.30 WIB," tutur Leo --panggilan Leonard M Sinambela.


Polisi hanya bisa melakukan olah TKP dan visum luar tubuh korban.

Rencana autopsi yang akan dilakukan guna mengetahui penyebab kematian korban, ternyata tidak mendapat izin dari keluarga.

"Keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi, mintanya jenazah segera diambil dan bisa dimakamkan. Luka di leher dan wajah memang seperti tidak wajar, leher seperti ada sayatan," jelas Leo.

Kendati demikian, Leo belum bisa memastikan apakah ini korban pembunuhan. Jika pembunuhan atau curat, sepeda dan barang lainnya tidak ada yang diambil. Sepeda juga dalam keadaan rusak dan roda lepas.

"Awal laporan yang masuk, korban diduga terkena tabrak lari. Sampai saat ini belum ada kesimpulan, apakah korban pembunuhan atau kecelakaan lalu lintas," ujar Leo.

Diberitakan sebelumnya, Abdul Halim ditemukan warga sudah tergeletak di Jl Patimura Sukomanunggal, Jumat (1/9/2017) pukul 05.30 WIB.

Saat ditemukan, awalnya korban diduga habis tertabrak kendaraan.

Setelah olah TKP dan visum, ternyata leher korban ada luka menganga lumayan lebar. Ini yang membuat polisi akhirnya menyelidiki kasus ini. (fat)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas