Petani Keluhkan Lahan Produksi Garam di Pesisir Gunungkidul Serba Terbatas
Budidaya garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul terkendala lahan yang terlalu sempit
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Budidaya garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul terkendala lahan yang terlalu sempit, tidak adanya sarana angkut garam menuju lokasi budidaya.
Hingga kini bantuan dari Pemprov DIY pun tak kunjung turun.
Ketua Kelompok Petani Garam Sepanjang Priyo Subyo, menuturkan, akibat kesulitan ini maka budidaya garam di Pantai Sepanjang menjadi terhambat.
Produksinya pun masih sangat kecil.
Ia mengatakan, beberapa masalah diantaranya, lahan yang sempit, nihilnya sarana angkut air laut ke tambak-tambak.
Warga masih mengangkat air laut seadanya menuju ke lokasi pengeringan.
"Warga masih mengangkati sendiri air yang akan dijadikan garam dengan cara dipikul menuju lokasi pengeringan yang jauh dari bibir pantai," ujar Priyo, Jumat (15/9).
Kendala ini dikatakannya menghambat proses produksi.
Selain itu, bantuan peralatan untuk budidaya garam seperti alat angkut dan alat lain dari Pemprov DIY masih belum didapatkan.
"Kami masih menanti bantuan yang dijanjikan, karena memang semuanya dalam kondisi yang terbatas, sehingga produksi masih sangat kecil," ujarnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.