Fakta-fakta Buaya di Muara Jawa, Pawang pun Ikut Dimangsa, Ini Keanehannya
Diketahui, buaya tersebtut menerkam remaja seorang pria bernama Arjuna (16), dan seseorang yang mengaku pawang.
Editor: Hendra Gunawan
Pencarian dilakukan mulai dengan cara melakukan penyisiran dengan menggunakan kapal maupun speedboat bahkan juga dengan cara supranatural dengan menggunakan jasa pawang buaya dan juga orang pintar.
Bahkan untuk menemukan Supriyanto, petugas maupun warga yang berkepentingan telah mendatangkan pawang buaya dari berbagai daerah mulai dari Balikpapan, Kutai Lama, dan pawang yang berasal dari daerah sekitar.
Total, hingga hari ketiga pencarian, sudah terdapat tujuh pawang yang didatangkan, namun belum juga dapat menemukan korban.
"Kita minta pihak keluarga untuk bersabar, tawakal, karena berbagai cara sudah dilakukan," ucap salah satu warga yang turut dalam pencarian, Busman, Minggu (17/9/2017).
Namun, pencarian tersebut terhambat lantaran banyaknya warga yang berkumpul di dekat lokasi kejadian.
Padahal diketahui, pawang maupun tim pencarian butuh ketenangan dalam melakukan pencarian.
"Tadi malam karena tenang, akhirnya bisa kita dapatkan korban yang pertama, makanya kita berkali kali minta warga untuk tidak berkumpul di dekat lokasi, terlebih yang lakukan foto-foto," tuturnya.
5. Ada keanehan yang tampak dari cerita istri Supriyanto
Pihak keluarga korban tetap berharap Supriyanto dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Hal ini diungkapkan oleh istri korban, Tuti Handayani (33).
Saat ditemui di kediaman korban yang berada di kawasan Jalur, Muara Jawa, mata Tuti pun tampak masih bengkak karena ia tak henti-hentinya menangis.
Ia juga menjelaskan bahwa suaminya dikenalkan punya kemampuan untuk menyembuhkan penyakit tidak wajar yang diderita orang.
Hal itulah yang membuat Supriyanto dimintai tolong untuk mencari Arjuna (16).
"Dia (Supriyanto) memang bisa sembuhkan orang yang sakitnya tidak wajar, bisa juga sebagai pawang hujan kalau ada hajatan warga, tapi belum pernah selama ini dia jadi pawang buaya," ucapnya, Minggu (17/9/2017).
Lanjut dia menjelaskan, sejak Jumat (15/9/2017) lalu, saat kejadian pertama terkaman buaya itu, korban selalu mengatakan kasihan dengan anak (Arjuna) yang jadi korban terkaman buaya.
Bahkan, Supriyanto telah dua kali ke lokasi kejadian untuk melihat situasi di lokasi kejadian.
Pada Sabtu (16/9/2017) Supriyanto kembali datang ke lokasi kejadian dan berujung dengan terkaman kedua kepada Supriyanto.
"Saya sudah larang, dia bilang hanya lihat-lihat saja. Dan pagi itu, sebelum pergi dia sempat ngerokok dan minum kopi yang saya buat. Jam 11.30an WITA, saya dapat kabar dia jadi korban," ungkapnya.
Dari informasi yang dia dapatkan, Supriyanto yang dikenal ramah itu, tampak tak mengeluarkan sepatah katapun saat sampai di lokasi kejadian.
Usai turun dari motor, tak lama berselang langsung turun ke sungai melakukan sejumlah ritual pemanggilan buaya.
Ketenaran Supriyanto mengenai kemampuannya dalam menyembuhkan orang sakit, ternyata tidak hanya diketahui warga sekitar Muara Jawa saja, namun sudah sampai ke kawasan Sulawesi.
Bahkan, Supriyanto kerap dipanggil datang untuk menyembuhkan orang sakit di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera.
"Sudah sering keluar kota nyembuhkan orang, pernah sampai ke Sumatera, syukur alhamdullilah orang yang diobatinya sembuh," kata Tuti.
Selain berprofesi sebagai "orang pintar", Supriyanto juga seorang pemburu tokek, bahkan Supriyanto mencari tokek hingga ke daerah Jawa.
Tokek itu sendiri nantinya akan dijual, yang diduga berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kronis.
Pihak keluarga pun membenarkan, video terkaman buaya yang beredar luas di media sosial itu merupakan Supriyanto.
Keluarga berharap agar tubuh Supriyanto dapat segera ditemukan, dan sangat bersyukur jika ditemukan dalam keadaan selamat.
Hingga pukul 06.30 WITA, Minggu (17/9/2017), tubuh Supriyanto belum juga ditemukan, sedangkan tubuh Arjuna dikabarkan telah ditemukan. (Tribun Kaltim / TribunWow.com/Natalia Bulan)