Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Buaya Muara Menyerang Manusia secara Beruntun? Ini Penjelasan BKSDA Kaltim

Jono Adiputra menjelaskan, perilaku penyerangan buaya kepada manusia sangat jarang sekali terjadi, bahkan manusia bukanlah sasaran buaya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Buaya Muara Menyerang Manusia secara Beruntun? Ini Penjelasan BKSDA Kaltim
Tribun Kaltim/Christoper Desmawangga
Supriyanto (39), korban kedua terkaman buaya di Jalan Ir Soekarno, RT 17, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, tepatnya di Sungai TB, depan Jety BRE akhirnya ditemukan. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kasus penyerangan buaya terhadap manusia di Jalan Ir Soekarno, RT 17, Muara Jawa, Kutai Kartanegara tepatnya di Sungai TB depan Jety BRE, mengakibatkan meninggalnya dua orang korban.

Namun ancaman penyerangan buaya terhadap manusia bisa saja terjadi lagi.

Jono Adiputra, Kepala Bidang Keanekaragaman Hayati BKSDA Kaltim menjelaskan, perilaku penyerangan buaya kepada manusia sangat jarang sekali terjadi, bahkan manusia bukanlah sasaran buaya.

Buaya diduga membawa tubuh pawang yang disambar (Tribun Kaltim/Capture)
Buaya diduga membawa tubuh pawang yang disambar (Tribun Kaltim/Capture) (Tribun Kaltim)

Namun penyerangan buaya terhadap manusia itu bisa terjadi akibat karena terganggunya buaya hingga kekurangan pangan, serta prilaku agresif buaya dengan menyerang manusia karena tengah menjaga telur maupun anak-anaknya.

Baca: Jasad Arjuna Korban Terkaman Buaya Mengambang 6 Meter dari Lokasi Kejadian

"Sangat jarang sekali buaya menyerang manusia, kalau pun terjadi, itu karena buaya merasa terganggu, terlebih sungai tersebut memang habitatnya," kata dia, Senin (18/9/2017).

Berita Rekomendasi

Berkaca dari kasus ini, kedua korban ditemukan dalam kondisi tubuh yang masih utuh, dia menilai berarti buaya merasa terganggu dengan kehadiran manusia di sekitar habitatnya.

Tubuh Arjuna korban terkaman buaya saat dievakuasi dari sungai, Minggu (17/9/2017).
Tubuh Arjuna korban terkaman buaya saat dievakuasi dari sungai, Minggu (17/9/2017). (Istimewa)

"Kalau kasus ini berarti buaya merasa terusik, bisa jadi buaya itu sedang menjaga telurnya, hal itu bisa membuat buaya menjadi agresif," tuturnya.

Jono menjelaskan, kawasan muara Sungai Mahakam serta delta Mahakam merupakan habitat dari buaya muara.

"Kawasan tersebut memang habitatnya, namun untuk jumlah populasi kami belum punya data valid. Yang jelas itu memang tempat tinggal mereka," kata Jono.

Baca: Jasad Supriyanto Korban Kedua Terkaman Buaya Ditemukan saat Para Pawang Tinggalkan Lokasi

Dia pun meminta kepada warga yang tinggal maupun yang kerap beraktivitas di pinggir sungai untuk selalu waspada dan berhati hati karena perilaku hewan liar memang sulit ditebak.

"Intinya, yang kaitannya dengan satwa liar, warga harus senantiasa berhati-hati," tururnya.

"Namun warga juga tidak boleh memburu, kalau pun memang khawatir dengan adanya buaya, saat ditangkap, jangan dibunuh, serahkan kepada kami biar kami yang tangani," tutupnya.

Kedua korban terkaman buaya itu, yakni Arjuna (16) yang ditemukan pada Minggu (17/9/2017) dini hari, sekitar pukul 00.45 Wita.

Supriyanto (39), korban kedua terkaman buaya di Jalan Ir Soekarno, RT 17, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, tepatnya di Sungai TB, depan Jety BRE akhirnya ditemukan. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Supriyanto (39), korban kedua terkaman buaya di Jalan Ir Soekarno, RT 17, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, tepatnya di Sungai TB, depan Jety BRE akhirnya ditemukan. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA (Tribun Kaltim/Christoper Desmawangga)

Sedangkan Supriyanto (39), yang ditemukan pada hari yang sama, sekitar pukul 21.45 Wita.

Diberitakan sebelumnya, Jumat (15/9/2017) lalu, Arjuna (16) menjadi korban terkaman buaya saat sedang berada di pinggir sungai itu.

Lalu, pada Sabtu (16/9/2017) siang, pawang yang hendak menangkap buaya malah menjadi korban keganasan buaya, Supriyanto (39) pun menjadi korban selanjutnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas