Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seekor Anjing Diduga Rabies Mati Enam Hari Usai Menggigit Bocah 4 Tahun

AND, bocah berusia empat tahun di Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Bali, digigit anjing diduga terjangkit rabies.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Seekor Anjing Diduga Rabies Mati Enam Hari Usai Menggigit Bocah 4 Tahun
Tribun Bali/I Gede Jaka Santhosa
Jatuhnya seorang korban gigitan anjing rabies di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, membuat Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pemkab Jembrana langsung melangsungkan eliminasi anjing liar di desa setempat, Jumat (15/7/2016). TRIBUN BALI/I GEDE JAKA SANTHOSA 

TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - AND, bocah berusia empat tahun di Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Bali, digigit anjing diduga terjangkit rabies, Senin (11/9/2017).

Sebab tak lama usai menggigit, anjing tersebut dilaporkan mati.

Hal tersebut sontak membuat orangtua AND merasa waswas menunggu hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner Denpasar.

Kasus gigitan anjing ini terjadi ketika AND bermain di teras rumah dengan anjing peliharaannya yang baru berumur empat bulan.

"Sebelumnya anjing saya itu sudah divaksin," kata Ayah AND, I Putu Agus Mahendra (28) kepada Tribun Bali, Senin (18/9/2017).

Ia menurturkan, entah mengapa, anjing jenis peranakan ini kemudian tiba-tiba menggigit AND hingga mengalami luka pada bagian tangan kiri.

Akibatnya, balita mungil penyayang anjing ini pun akhirnya dilarikan ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan perawatan.

Berita Rekomendasi

Baca: Gunung Agung Berstatus Siaga, Warga Sekitar Diimbau tidak Mendaki dalam Radius 6 Km

Mahendra mengatakan, usai menggigit anaknya, anjing ini kemudian diketahui mati pada Minggu (17/9/2017) malam.

Lantaran khawatir terjangkit rabies, Agus Mahendra kemudian menghubungi petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana dan mengambil sampel otak anjingnya untuk diuji lab di Balai Besar Veteriner Denpasar.

Namun kata dia, dari pantauan secara kasat mata, anjing tersebut mati karena terkena penyakit mencret.

Meskipun demikian, pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini tetap waswas.

Hingga kini ia masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner Denpasar yang keluar Senin kemarin.

Baca: Tetesan Air Mata Ibunda Menjelang Pembongkaran Makam Hilarius Korban Duel Gladiator

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas