Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Penjahat yang Ditembak Mati Itu Otak Pampokan dan Pembunuhan Juragan Sembako

Fauzin dikejar tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya, setelah dilakukan penangkapan dua pelaku lain lebih dulu

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Penjahat yang Ditembak Mati Itu Otak Pampokan dan Pembunuhan Juragan Sembako
Surya/Fatkul Alamy
Kapolretabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal (tengah) menunjukan barang bukti aksi pelaku Fauzian du depan Kamar Jenazah RS Dr Soetomo, Rabu (27/9/2017). 

Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ahmad Fauzin (37), penjahat yang ditembak mati Tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya itu ternyata merupakan otak dari perampokan dan pembunuhan Go Hong Bun, juragan sembako dan pemilik toko Bintang Rezeki Jl Kapas Krampung Surabaya.

Pelaku Fauzin diburu polisi setelah merampok toko sembako Bintang Rezeki Jl Kapas Krampung Surabaya, 12 Mei 2017 lalu.

Saat itu, Go Hong tewas setelah dibacok parang oleh salah satu dari empat pelaku.

"Pelaku yang ditembak mati ini merupakan otak perampokan juragan sembako di Kapas Krampung. Ini eksekutor yang membacok pelaku hingga tewas," sebut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di Kamar Jenazah RS Dr Soetomo, Rabu (27/9/2017).

Fauzin dikejar tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya, setelah dilakukan penangkapan dua pelaku lain lebih dulu.

Baca: Ada Sperma Tercecer di Tubuh Mayat Wanita, Diperkirakan Korban Perampokan dan Perkosaan

Berita Rekomendasi

Kedua pelaku yang lebih dulu ditangkap, yakni Dahruji alias Gong Uji (30) asal Kedundung, Sampan dan tinggal di JI Wonokusuomo Jaya Surabaya dan Saiful Arifin alias Siful (31), asal Jl Wonokusumo Jaya Gang Surabaya.

Menurut Iqbal, pelaku Fauzin ini terbilang raja tega saat beraksi.

Dia tidak segan-segan melukai korban atau membunuhnya, termasuk korban di Jl Kapas Krampung Surabaya.

Saat itu, Korban Go Hong hendak menolong istrinya, Lely Suryani yang membawa dua tas hendak pulang dari toko.

Dua tas itu berisi uang tunai total Rp 249 juta.

"Kami terus incar penjahat-penjahat. Anggota reserse kami sangat militan dan tidak akan beri peluang bagi penjahat. Kami pesan kepada penjahat jangan coba-coba di Surabaya. Penjahat jika menyerang dan bahayakan warga, sudah tindakan tegas," tegas Iqbal.

Orang nomor satu di Mapolretabes Surabaya ini menuturkan, dirinya memang merupakan kawan bagi masyarakat Surabaya.

Baca: Pelaku Pembacokan Gara-gara Rebutan Air di Jombang Serahkan Diri

Tapi, ia juga merupakan lawan kepada semua penjahat di Kota Pahlawan.

"Sudah ada empat ribu polisi lindungi masyarakat dan akan selalu sikat penjahat yang coba-coba bermain," cetus pria asal Palembang ini.

Seperti diketahui, pasutri Go Hong dan Lily Suryani menjadi korban perampokan yang dilakukan empat orang yang mengendarai motor, 12 Mei 2017 malam.

Kawanan perampok merampas tas yang dibawa Lili dengan isi uang Rp 200 juta lebih dengan cara dibacok pakai parang dan Go Hong tewas.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas