Pembalap Asing Kuasai Etape Kedua International Tour de Banyuwangi Ijen
Pembalap Selandia Baru, Matt Zennovich, menjadi yang tercepat di etape kedua dengan catatan waktu, 4 jam 25 menit dan 40 detik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Etape kedua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017, Kamis (28/9), didominasi oleh pembalap asing.
Pembalap Selandia Baru, Matt Zennovich, menjadi yang tercepat di etape kedua.
Pembalap dari tim St George Continental tersebut, menjadi yang tercepat dengan catatan waktu, 4 jam 25 menit dan 40 detik.
Di etape terpanjang dengan 180,9 kilometer tersebut menjadi yang tercepat, mengungguli Mohammad Rajablou (Pishgaman Cycling Team), di peringkat kedua, dan M. Fitri Saharil Team Sapura Cycling, di peringkat ketiga.
Zennovich unggul tipis 0.1 detik atas Rajablou, dan 28 detik atas Saharil.
Baca: Demo Simbol Palu Arit di Banyuwangi Dinilai Mengganggu Even Tour dIJEN
"Persaingan di etape ini sangat ketat. Saya harus mengatur strategi untuk bisa memenangkan etape ini," kata Zennovich.
Zennovich mengatakan mulai meningkatkan kecepatan sejak King Of Mountain (KOM).
Tiga pembalap tersebut selalu berada satu kelompok. Baru di 300 meter sebelum finish, Zennovich mulai unggul hingga menjadi yang tercepat.
Etape kedua ini menjadi lintasan terpanjang dari empat etape ITDBI 2017, yang menguji ketangguhan para pembalap.
Chairman ITDBI Guntur Priambodo mengatakan, etape kedua ini menjadi etape yang cukup menantang bagi para pembalap ITDBI.
Di etape ini tim-tim harus mengatur strategi untuk bisa memenangkan podium, dan menghemat energi. Setelah melalui rute terpanjang, Jumat (29/9), para rider bakal dihadapkan dengan etape ketiga yang merupakan etape terberatn yakni tanjakan ekstrem menuju Gunung Ijen.
“Rutenya memang dominasi flat, semua tim berpeluang menang di etape ini, tapi sebenarnya etape ini cukup tricky. Tim pembalap harus mulai mengatur strategi agar tidak hanya bisa menang tapi juga menjaga stamina pembalapnya agar tidak kehabisan tenaga untuk menghadapi tantangan paling berat di etape tiga,” kata Guntur.
Para rider memulai garis start dari Dusun Kakao, Kecamatan Glenmore, yang berada di wilayah selatan Banyuwangi. Dusun Kakao merupakan sebuah destinasi baru yang berada di areal perkebunan di wilayah Selatan Banyuwangi.
Baca: Atlet Balap Sepeda Ini Tidak Pernah Absen Olahraga Usai Melahirkan
Dari Dusun Kakao, pembalap menuju perkebunan Kalikempit, tembus ke Sumberwadung, Pasar Sempu, Genteng Kulon, terus ke arah selatan menuju Tegalsari, Blokagung, Bangosere.
Dari situ pebalap lanjut ke arah Pedotan, Pasar Sambirejo, Simpanglima Jajag, Benculuk, Pasar Srono, Bagorejo, Gladak, Rogojampi, lalu naik ke arah Songgon, Pertigaan Sragi, Pasar Gendoh, Temuguruh, Genteng Wetan, Parijatah, Rogojampi, Labanasem, Kabat tembus Patung Kuda, Jalan Kepiting, hingga menuju Finish Kantor Bupati Banyuwangi.
Pada etape kedua ini pembalap merebut poin di tiga titik sprint dan satu titik king of mountain (KOM). Lokasi sprint satu di KM 35,3 dari garis start di ruang terbuka hijau (RTH) Maroon, KM 61,7 KM di Bangorejo dan 91,1 KM di Cluring. Sedangkan titik KOM berada di KM 126,8 KM di wilayah Sragi. (Haorrahman)