Pernikahan Sejenis Rahmat Yani Bukanlah Kasus Pertama, Ini Daftarnya
Keluarga besar ini berada di Dusun Erelebu, Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba,
Editor: Hendra Gunawan

Setelah satu tahun menjalani biduk rumah tangga, Bersalina (20) baru menyadari jika suaminya ternyata berjenis kelamin perempuan. Merasa tertipu, warga Polewali Mandar, Sulselbar itu akhirnya melaporkan suaminya ke polisi.
Bersalina dan Ichal menikah tahun 2014 lalu.
Pernikahan digelar di gereja di Polewali Mandar. Setahun menikah, semua lancar-lancar saja, hingga akhirnya Bersalina menemukan darah di celana dalam suaminya. Setelah diperiksa, ternyata suaminya datang bulan alias menstruasi.
“Korban (Bersalina) merasa tertipu karena suaminya perempuan. Korban baru mengetahuinya setelah setahun menikah,” ujar Kapolres Mamasa AKB Muhamad Alfian, Rabu (13/5/2015).
4. Keluarga Saling Lapor
Polres Maros mengamankan seorang perempuan yang menikah sesama jenis. Pernikahan tersebut terjadi di Makassar tahun 2012.
Iw alias Jm (28) merupakan warga Desa Tompobalang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Iwan rupanya berjenis kelamin perempuan. Ia diketahui oleh istrinya Ni (24), saat sementara mandi telanjang di toilet rumahnya Oktober 2014 lalu.
Padahal keduanya tinggal bersama pada tahun 2012 lalu. Selama tinggal bersama keduanya hanya berciuman dan berpelukan saja.
Namun kasus itu baru terungkap saat pihak Ni yang merupakan warga Desa Damai, Kecamatan Tanralili Maros, melaporkan Iwan dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Yusrizal menceritakan kronologis terungkapnya kasus nikah sesama jenis tersebut.
"Berawal saat Iwan alias Jm dan Nurhayati bertemu di Pasar Batangase, Kecamatan Mandai. Saat itu Ni, mengajak Iwan bertamu ke rumah orang tuanya," katanya, Kamis (28/5/2015).
Saat tiba di rumah Ni, Iwan mengetahui jika Nurhayati telah menikah dengan seorang laki-laki.
Merasa cintanya dihianati, Iw menjelaskan kepada keluarga Ni, jika dia telah menikah sekitar dua tahun lalu dan pernah tinggal bersama.
"Keluarga Ni tidak percaya dengan keterangan Iwan. Keluarga meminta bukti-bukti jika keduanya pernah menikah dan pernah tinggal satu rumah," ujarnya.
Pada Rabu kemarin, Iw bersama sepupunya Daeng Kebo mendatangi keluarga Ni di rumahnya. Dia membawa bukti berupa Kartu Keluarga dan surat keterangan nikah yang dikeluarkan Imam pembantu penghulu di Kecamatan Wajo, Makassar September 2013 lalu.
Namun upaya Iw untuk meyakinkan keluarga Ni, ternyata tidak direspon positif.
Sehingga Iw mendapat perlakuan kasar dan hampir dipukuli oleh pihak keluarga Ni. Iw pun hampir di massa oleh warga setempat.