Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi Lahirkan Bayi Kembar Tapi Bingung Mau Dibawa Kemana

Bingung mau dibawa ke mana, jika dibawa ke pengungsian kondisinya di pura dan belum diupacarai, sedangkan jika dibawa ke kampung kondisinya rawan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengungsi Lahirkan Bayi Kembar Tapi Bingung Mau Dibawa Kemana
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Bayi kembar dari pasangan Ni Nengah Wardani dan Wayan Subur lahir di RSUD Bangli, Kamis (28/9/2017). Tampak keduanya tengah digendong kerabatnya, Jumat (29/9/2017). TRIBUN BALI/MUHAMMAD FREDEY MERCURY 

Hanya saja, ia bingung apa yang akan dilakukan pasca kelahiran putri kembarnya ini.

Baca: Meski Kecewa KPK Hormati Keputusan Hakim Cepi Menangkan Setya Novanto

Sebab tidak mungkin jika bayinya dibawa ke pengungsian, ataupun ke desa asal.

"Bingung mau dibawa ke mana, jika dibawa ke pengungsian kondisinya di pura dan belum diupacarai, sedangkan jika dibawa ke kampung kondisinya juga rawan," keluh pria 27 tahun, yang bekerja sebagai pemahat patung kayu ini.

Sementara itu, Wadir Pelayanan RSUD Bangli, I Ketut Darmaja menjelaskan, Wardani merupakan pasien rujukan dari Tembuku.

Dia dirujuk pada pukul 15.15 Wita, dan langsung dibawa ke ruang VK Ponek.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghibur ratusan anak-anak di tiga posko pengungsian Gunung Agung, Bali, Rabu (27/9/2017).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghibur ratusan anak-anak di tiga posko pengungsian Gunung Agung, Bali, Rabu (27/9/2017). (Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI)

"Pada saat dibawa ke sini, kondisinya sudah dalam bukaan lengkap. Dibantu para petugas, pada pukul 16.10 Wita, bayi pertama lahir. Sementara bayi kedua, lahir pada pukul 16.20 Wita. Dan usai proses persalinan, untuk selanjutnya pasien dibawa ke ruang Kenanga untuk proses perawatan lanjutan. Karena kondisinya normal, bayi dan ibunya dirawat di ruang yang sama," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Untuk perkembangan selanjutnya, setelah proses kepulangan pasien, pihak rumah sakit akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bangli untuk menggunakan rumah khusus Dinas Kesehatan.

Sebab diketahui, pasien ini merupakan warga Karangasem yang mengungsi lantaran peningkatan aktivitas Gunung Agung.

Baca: Jokowi Nonton Bareng Film Pengkhianatan G30S/PKI Bareng TNI, Polri dan Warga Bogor

"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar pasien diperbolehkan menggunakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTH). Rumah ini sedianya berfungsi untuk pasien kehamilan yang tempat tinggalnya jauh dari RSUD Bangli. Karena pasien ini merupakan pengungsi, maka akan kami koordinasikan agar sang ibu dan anaknya dapat tinggal disana, yang tujuannya agar ibu dan bayinya mendapat pelayanan terbaik dari kami," tuturnya.

Disinggung terkait pasien pengungsi ibu hamil yang telah menjalani pemeriksaan ataupun dirawat di RSUD Bangli, Darmaja mengatakan sejak tanggal 23 September lalu, hingga saat ini (29/9/2017) jumlah ibu hamil yang menjalani pemeriksaan, sebanyak empat orang.

"Satu di antaranya sudah melahirkan pada Kamis lalu, sedangkan satu orang masih menjalani perawatan karena tensinya tinggi. Dan dua sisanya hanya kontrol kehamilan," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas