Ini Kronologi Bentrok Bonek VS Perguruan Silat PSHT, Penyebab Diduga Salah Paham
"Biar nanti Bapak Kapolrestabes yang menyampaikan lebih jauh. Kami ingin situasi bisa diredam secepatnya," kata Leonard.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekelompok suporter sepakbola Surabaya dikabarkan terlibat bentrok dengan kelompok pesilat atau pendekar (PSHT) di depan SPBU Balongsari, Jalan Raya Balongsari, Kecamatan Tandes Surabaya, Minggu (1/10/2017) dini hari.
Melansir dari Surya, bentrokan ini pun mengakibatkan dua nyawa melayang dari pihak anggota silat.
Kejadian ini pun dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes, AKPB Leonard Sinambela.
Baca: Begini Cara Pertolongan Pertama Jika Tersengat Listrik
"Biar nanti Bapak Kapolrestabes yang menyampaikan lebih jauh. Kami ingin situasi bisa diredam secepatnya," kata Leonard.
Kronologi kejadian ini bermula pada pukul 23.00 WIB, dilaksanakan konvoi oleh sekelompok anggota silat.
Di depan Terminal Wilangon terjadi selisih paham dengan suporter bola Surabaya.
Pada pukul 00.30 WIB, terjadi pengelompokan suporter bola dengan jumlah kurang lebih 700 orang yang melakukan aksi penghadangan kepada kelompok perguruan silat dengan titik kumpul di depan SPBU Balongsari, Jalan Raya Balongsari.
Berlanjut pada pukul 01.30 WIB, pengeroyokan pun tidak bisa dihindarkan dan massa melakukan pembakaran 1 unit sepeda motor Honda CB dengan nomor polisi S 4353 DT.
Baca: Kisah Pierre Tendean Ditodong Pasukan Tjakrabirawa dan Berakhir Maut di Lubang Buaya
Sementara itu ada 2 orang korban yang diduga seorang anggota perguruan silat dengan kondisi kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muji Rahayu.
Pada pukul 02.20 WIB, suporter bola pun membubarkan diri.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya, korban bentrokan tersebut bernama Muhammad Anies (22) dengan alamat Jalan Simo Pomahan, Gang 3,Nomor 41 RT 08/RW02, Kelurahan Suko Manunggal, Kecamatan Suko Manunggal.
Ia akan dimakamkan di pemakaman di TPU Simo Tambakan.