Kisah Ganjar Soal Batik Bikin Kagum Orang Belanda dan Australia
"Kalau bicara batik, saya kira sumbernya ya Jawa Tengah ini," ucap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di peringatan Hari Batik Nasional.
Editor: Y Gustaman
Saat berkunjung ke Belanda, ia mengenakan batik dengan desain khusus kincir angin.
Ternyata, batik tersebut mampu membuat tuan rumah kagum. Karena desain batik menggambarkan ikon negaranya.
"Dia bertanya di mana saya bisa beli (batik motif kincir angin). Saya katakan, jangan beli karena saya akan kasih batik itu untuk Anda," kata Ganjar menjawab pertanyaan tuan rumah.
Menurut Ganjar, agar batik Indonesia bisa berstandar ekspor, harus betul-betul berorientasi pada konsumen. Di mana corak batik harus disesuaikan dengan ciri khas negara masing-masing.
"Ketika mereka melihat saya pakai baju itu, ada 'wow effect' yang melihatnya. Katanya 'lho ini kok desain dari tempat saya', ya memang saya mendesain khusus," ungkap dia menirukan dialog orang Belanda.
Menurutnya, diplomasi batik Indonesia harus benar-benar dilakukan terperinci. Peran para duta besar RI juga penting untuk menjadikan sebuah manekin yang mampu menampilkan dan mengkombinasikan batik di negara lain.
"Misalnya untuk persahabatan antar negara bisa didesainkan dua ciri khas negara itu. Itu akan mendorong nanti industri yang luar biasa," kata mantan anggota DPR tersebut.
Di lingkup produksi dalam negeri, potensi batik yang luar bisa banyak harus terus dimaksimalkan. Batik tak hanya menjadi pakaian khas warga tapi menjadi bagian dari budaya Indonesia itu sendiri.
"Saya kira semua orang Indonesia pakai batik. Ada kebanggaan luar biasa. Maka karya ciptanya harus didaftarkan untuk dilestarikan. Lalu dibuka agar masyarakat bisa mendapatkan itu dibeli dan sebagainya," tutur dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.