Kurang Perhatian Keluarga, Kakek Sarpan Plih Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Kakek Sarpan (67) petani dari desa Jambangan, kecamatan Dampit, kabupaten Malang ditemukan tewas tergantung, Minggu (1/10/2017).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kakek Sarpan (67) petani dari desa Jambangan, kecamatan Dampit, kabupaten Malang ditemukan tewas tergantung, Minggu (1/10/2017).
Diduga, kenekatan kakek Sarpan bunuh diri itu dilakukannya karena merasa kurang mendapat perhatian dari keluarga.
Kapolsek Dampit, AKP Amung Sri Wulandari melalui PS Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Ahmad Taufik menjelaskan, aksi nekat kakek Sarpan dilakukan ketika rumahnya dalam kondisi sepi.
Baca: Pimpinan Fraksi PKB Akan Hadiri Pidato Ilmiah Cak Imin di Universitas Airlangga
Saat itu, anak dan menantu, serta cucu, pergi melihat acara karnaval di kecamatan Wajak, Minggu (1/10) hingga larut malam.
"Korban diduga menderita tekanan batin merasa kurang diperhatikan keluarga setelah melihat kondisi rumah sepi sehingga membuatnya nekat gantung diri," kata Taufik, Senin (2/10/2017).
Dari laporan yang masuk, jelas Taufik, korban mempersiapkan tali tampar yang dikaitkan ke kayu blandar di dapur rumah dengan menggunakan tangga.
Baca: Rieke Diah Pitaloka dan Model-model Cantik Berbusana Batik di Kota Malang
Selanjutnya korban mengikatkan tali tersebut ke leher. Setelah itu, korbanpun menggantungkan diri hingga meninggal dunia.
Kejadian tersebut, menurut Taufik, baru diketahui anggota keluarga yang masuk ke dalam rumah.
Keluarga terkejut melihat korban menggantung dalam kondisi sudah meninggal dunia. Kejadian itupun dilaporkan ke perangkat desa setempat yang meneruskan laporan ke Polsek Dampit.
Setelah menerima laporan, dikatakan Taufik, sejumlah anggota Polsek Dampit langsung datang ke TKP. Tubuh korban diturunkan dari gantungan dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan desa Jambangan.
"Hasil pemeriksaan dari tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas luka mencurigakan, dan diketahui adanya ciri-ciri orang meninggal gantung diri," ucap Taufik.
Atas kejadian tersebut, tambah Taufik, keluarga menerima sebagai musibah dan menolak dilakukan outopsi dengan membuat surat pernyataan.
"Dan jenazah korban akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," tutur Taufik.