Kiai Kampung Tagih Janji Pakde Karwo untuk Mendukung Gus Ipul Jadi Cagub Demokrat
rum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) mengingatkan Gubernur Soekarwo terkait komitmen untuk mendukung Saifullah Yusuf sebagai penerusnya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) mengingatkan Gubernur Soekarwo terkait komitmen untuk mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai penerusnya.
Peringatan ini dikeluarkan kiai kampung pasca-Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendaftar Bacagub ke Partai Demokrat pekan lalu.
Untuk diketahui, Soekarwo merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jatim.
Kiai Kampung khawatir, Demokrat akan memutuskan mendukung figur perempuan yang kini masih menjabat Menteri Sosial tersebut.
MoU (Memorandum of Understanding) yang dimaksud Kiai Kampung, yakni pada 12 Januari 2013 di Kediri ditandatangi Soekarwo dan Gus Ipul dengan disaksikan lima kiai juga turut tanda tangan dengan dibubuhi materai 6000.
"Hanya mengingatkan, Pakde Karwo secara individual telah punya MoU dengan para kiai waktu itu di Ploso tahun 2013 untuk memberangkatkan Gus Ipul sebagai penerus beliau sebagai gubernur," ujar Koordinator FK3JT Fahrur Rozie kepada wartawan di Surabaya, Selasa (3/10/2017).
Ia menambahkan, sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Pakde Karwo diminta menjelaskan komitmen tersebut kepada DPP Partai Domokrat sebagai pertimbangan DPP sebelum memutus siapa yang akan diusung di Pilgub Jatim.
"Secara moral, secara adat ketimuran beliau pernah berjanji untuk mendukung Gus Ipul menjadi gubernur, Pakde Karwo sebagi ketua DPD dan juga pengurus DPP bisa menjelaskan itu," sambungnya.
Di dalam surat yang dibuat sebelum pencalonan KarSa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) jilid II memuat 5 poin.
Sedangkan yang secara spesifik terkait komitmen tersebut tertuang dalam poin 4.
"Gubernur Jawa timur terpilih memberikan peluang dan wewenang kepada wakil gubernur secara proporsional dan mempersiapkan wakil gubernur untuk untuk menjadi gubernur periode berikutnya," begitu bunyi poin nomer empat.
Lima kiai turut tanda tangan dalam surat tersebut adalah KH. Zainuddin Djazuli, KH Nurul Huda Jazuli, KH Idris Marzuki, KH Anwar Mansur, dan KH Anwar Iskandar.