TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Sebanyak dua belas anak panti asuhan Semaraputra di Jalan Dewi Sartika, Semarapura, Balidilarikan ke RSUD Klungkung, Jumat malam (6/10/2017).

Mereka diduga mengalami keracunan setelah menyantap nasi bungkus bantuan dari salah satu perguruan tinggi.

Salah satu anak panti asuhan Semaraputra, I Made Ari Arimbawa menjelaskan, ia dan rekan-rekannya menyantap nasi bungkus tersebut pukul 13.30 WITA.

Baca: Bang Dzoel, Fotografer Tanpa Tangan dan Kaki

 Namun, saat usai persembahyangan atau sekitar pukul 18.00 Wita, tiba-tiba silih berganti anak-anak panti mengalami muntah.

"Awalnya satu orang yang mengalami muntah, lalu silih berganti. Sampai sekitar 12 orang," ujar Ari Arimbawa.

Pantauan di RSUD Klungkung, hingga pukul 22.00 Wita tersisa dua anak panti asuhan yang masih diobservasi di RSUD Klungkung, yakni Wayan Suarjana dan Agung Eka Merta.

Mereka sebelumnya juga mengeluhkan mual-mual hingga muntah.

Sementara anak panti asuhan lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Baca: Effendi Ghazali: Penetapan Presidential Threshold Pemilu 2019 Tindakan Manipulatif

"Pasien yang dicurigai mengalami keracunan makanan pertama kali masuk RSUD Klungkung pukul 19.00 Wita. Silih berganti datang hingga berjumlah 12 anak, semuanya mengeluhkan mual dan muntah. Sepuluh anak sudah diperbolehkan pulang, dan dua pasien masih kami observasi," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUD Klungkung, dr. Ida Ayu Megawati.

Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta sekitar pukul 22.00 Wita tampak menyambangi UGD RSUD Klungkung.

Ia menjenguk anak panti asuhan yang ketika itu masih dirawat di RSUD Klungkung.

"Sampel nasi bungkus, snack dan muntahan sudah diambil oleh Dinas Kesehatan Klungkung. Sampel itu akan diuji laboratorium. Beruntung juga anak-anak kami di panti asuhan Semaraputra cepat mendapatkan penanganan medis dari pihak rumah sakit, dan semoga semua baik-baik saja," Jelas Suwirta. (*)