Ratusan Rumah di Sekitar Gunung Agung Retak-retak Akibat Aktivitas Vulkanik
"Untuk jumlah detailnya belum tahu betul. Sebagian warga Desa Ban masih mengungsi ke Singaraja. Banyak rumah warga yang rusak karena gempa."
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ratusan tembok rumah warga di sekitar lereng Gunung Agung mengalami retak-retak.
Bahkan, gentengnya berjatuhan lantaran diguncang gempa kekuatan 3.2 Skala Richer, Sabtu (7/10/2017).
Seperti Desa Ban Kecamatan Kubu, dan Desa Duda Utara serta Desa Sugra, Kecamatan Selat, Karangasem.
Minggu (8/10/2017), Perbekel Desa Ban, Wayan Potag mengaku, rumah warga Ban yang rusak hampir ratusan unit.
Baca: 4 Fakta Soal Penemuan Mayat Wanita Cantik di Pontianak, Ada Bungkusan Misterius Di Lokasi Kejadian
Satu diantara rumah miliknya di Dusun Panek, Desa Ban.
Tembok retak, genteng atap berjatuhan, serta plafon pecah.
Kondisi ini terjadi sejak status Gunung Agung meningkat jadi awas.
"Untuk jumlah detailnya belum tahu betul. Sebagian warga Desa Ban masih mengungsi ke Singaraja. Banyak rumah warga yang rusak karena gempa. Ada yang rusak parah dan juga ringan. Rumah saya retak, pelinggih bergeser dan patah,"kata Potag.
Potag sapaan akrabnya mengatakan, gempa sering terasa hingga ke Desa Ban.
Satu hari goncangan 3-6 kali.
Baca: Pria Mabuk Diamuk Massa Setelah Gasak Handphone di Kamar Kos
Biasanya terjadi saat malam hari.
Getaran gempa terasa hingga ke Desa Ban karena jarak Gunung Agung dengan pemukiman warga sekitar 6 hingga 9 km dan masuk kawasan rawan bencana.