Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarkan Asap 1.500 Meter, Tanda Letusan Gunung Agung Makin Dekat

Adapun, sama seperti bencana yang lainnya, erupsi Gunung Agung pun tak bisa ditebak kapan akan terjadi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Keluarkan Asap 1.500 Meter, Tanda Letusan Gunung Agung Makin Dekat
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Gunung Agung keluarkan asap setinggi 1500 meter 

TRIBUNNEWS.COM -- Gunung Agung hingga saat ini belum juga erupsi.

Padahal, sejak beberapa pekan belakangan, gunung tertinggi di Bali ini sudah dinaikkan status bahayanya menjadi 'awas'.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa Gunung Agung siap erupsi kapan saja.

Adapun, sama seperti bencana yang lainnya, erupsi Gunung Agung pun tak bisa ditebak kapan akan terjadi.

Pada Sabtu (7/10/2017) malam sekitar 20.30 WITA, Gunung Agung pun kembali menunjukkan tanda alam yang memancing ketakutan.

Pasalnya, dari kawah gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali tersebut muncul asap cukup tebal.

Seperti dikutip dari Tribun Bali asap tersebut pun membumbung du ketinggian mencapai 1.500 meter.

BERITA TERKAIT

Sejak dinyatakan berstatus 'awas' hingga kritis, Gunung Agung terpantau belum pernah mengeluarkan asap mencapai ketinggian seperti itu.

Berkaitan dengan fenomena alam ini, pihak yang ahli terhadap gunung api, Kasubid Mitigasi PVMBG, Devi Kamil Syahbana kemudian memberikan penjelasan.

Dikatakannya, kepulan asap itu muncul akibat pemanasan di tubuh gunung.

"Kami hanya bisa menyampaikan potensi erupsi itu probabilitasnya lebih besar dari tidak erupsi. Kalau level kan level tinggi. Jadi kalau ada peningkatan seperti ini ya wajar karena aktivitasnya sedang tinggi sekarang," jelas Devi.

Di kesempatan berbeda, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika menjelaskan penyebab munculnya asap dari kawah Gunung Agung ternyata adalah curah hujan yang cukup tinggi.

Adapun, sebagaimana dipantau Tribun Bali hingga Minggu (8/10/2017) siang, hujan masih mengguyur Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Karangasem.

"Asap tersebut masih putih dan belum bercampur material. Kemungkinan kepulan asap setinggi 1500 meter dari puncak gunung itu diakibatkan oleh curah hujan yang masih tinggi di sekitar Gunung Agung selama 3 hari terakhir," ucap Gede Suantika.

Senada dengan Devy, Ged pun membeberkan kondisi dasar kawah yang sangat panas.

Saat hujan mengguyur, akumulasi air ke bawah kawah , lalu dilepas menjadi uap air yang tampak berupa asap berwarna putih.

"Jadi 99 persen asap yang kemarin mengepul tinggi masih mengandung uap air. Jadi fenomena kemarin malam itu belum erupsi, tapi masih aktivitas sulfatara," Jelas Gede Suantika.

Sementara soal tanda-tanda erupsi, Gede menjelaskan belum ada fenomena yang berpengaruh secara signifikan.

"Dari kegempaan, belum ada tanda-tanda tremor. Masih gempa seperti sebelumnya. Berdasarkan informasi dari pendaki terakhir ,sudah terciun bau belerang di radius sekitar 700 meter dari bibir kawah gunung Agung," Jelas Gede Suantika. (Tribunwow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas