Terlambat Diberi Vaksin Anti Rabies, Kondisi Bocah yang Digigit Anjing Ini Memburuk
Menurut diagnosa dokter pasien positif rabies dan sudah menyerang ke otak
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNNEWS.COM, SEKADAU - Kasus rabies kembali terjadi di Sekadau. Kini menimpa seorang bocah berusia 5 tahun asal Desa Sunsong Kecamatan Sekadau Hulu, yang menderita gigitan anjing dan dinyatakan positif rabies oleh dokter RSUD Sekadau.
Plt. Direktur RSUD Sekadau Henry Alpius mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dokter RSUD Sekadau kondisinya semakin memburuk lantaran sudah menyerang otak.
Bahkan kondisi pasien sudah parah.
Menurut diagnosa dokter, kata dia, pasien positif rabies dan sudah menyerang ke otak.
“Menurut anamnesa, sudah tiga minggu kena gigitan kedua. Kata bapaknya (pasien,red) dua, tiga hari kemarin baru memburuk dan dibawa ke rumah sakit,” ujarnya kepada Tribun, Rabu (11/10/2017).
Henry menjelaskan, saat datang ke rumah sakit kondisinya sudah semakin menurun karena sudah kena radang otak.
Pihaknya berusaha semaksimal mungkin merawat pasien agar stabil.
Baca: Mulai Hari Ini Vaksinasi Rabies Gratis Digelar di Jakarta Selatan
“Mau di rujuk ke RS Soedarso Pontianak tapi agak berat, kondisinya semakin memburuk. Kami juga sudah koordinasi dengan pihak RS Soedarso dan diminta memperbaiki kondisinya di Sekadau dulu,” jelasnya.
Henry menuturkan, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak.
Namun akan tetap berusaha sebisanya, lantaran kondisi pasien semakin memburuk diakibatkan keterlambatan dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan.
“Kami juga tidak bisa banyak menolong karena memang kondisinya sudah terlambat sekali. Kalau digigit anjing akan diberikan vaksin anti rabies (VAR), mungkin bisa menolong awalnya,” sambung Henry.
Bila saat ini baru diberikan VAR, menurut dokter sudah terlambat sekali.