Mengaku Dihipnotis Ternyata Mobil Taksi Online Keluarganya Dijual Sandi
Informasi yang beredar menyebutkan Sandi dirampok kawanan begal dan mobilnya dibawa kabur.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Jumat (20/10/2017) malam, petugas Polsek Medan Kota dibuat kelimpungan oleh sopir taksi online Grab bernama Sandi Sitorus warga Jalan Batang Kuis, Dusun II, Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang, Sumatera Utara.
Awalnya, informasi yang beredar menyebutkan Sandi dirampok kawanan begal dan mobilnya dibawa kabur.
Berselang setengah jam setelah penyelidikan, Sandi yang ditemukan sesama sopir Grab di Jalan Multatuli justru mengaku dihipnotis.
Ia mengaku dihipnotis perempuan cantik setelah diminta membeli rokok.
Baca: Warteg Kharisma Bahari Kian Populer Sejak Sayudi Perkenalkan Konsep Digital di Hadapan Jokowi
Namun semua keterangan Sandi itu ternyata hanya sandiwara.
Pria berusia 27 tahun itu diduga membuat skenario setelah disinyalir menjual mobil Xenia miliknya kepada seseorang.
"Saya juga sempat bingung mengenai masalah ini. Pertama saya dapat informasi ada teman sesama sopir dibegal. Kebetulan waktu informasi pertama menyebar itu saya masih berada di luar," kata Zakaria, salah satu saksi mata, Sabtu (21/10/2017).
Baca: Kencangnya Musik Barat Beraliran Rock Samarkan Aktivitas Perakitan Bom Bali
Zakaria yang mengaku Satgas Grab menyebutkan, ia dan teman-temannya lantas berkumpul setelah mendengar ada sopir yang dibegal. Malam itu, diputuskan untuk mencari Sandi.
"Waktu kami tanyai, Sandi ini ngakunya info yang menyebar A1. Dia ngaku dihipnotis," ungkap Zakaria.
Namun, keterangan Sandi justru mentah tatkala ia bertemu dengan keluarganya di Polsek Medan Kota.
Dari penuturan pihak keluarga, Sandi ini sudah satu minggu tidak pulang.