Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengidap Penyakit Langka, Balita Ini Juga Menderita Kebocoran Jantung dan Hernia

Kamini (42) dan Parsinem (39), warga Desa Tulung,tak menyangka buah hatinya yang kedua itu bakal menderita penyakit langka

Editor: Sanusi
zoom-in Mengidap Penyakit Langka, Balita Ini Juga Menderita Kebocoran Jantung dan Hernia
(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi )
Nampak Parsinem menggendong Ahmad Rifki Ariwikri yang terkena CDLS komplikasi jantung bocor dan hernia di kediamannya di Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat ( 20 / 10 / 2017) 

Saat bertemu dengan orang yang belum dikenal Ahmad sering menangis. Namun suara tangisnya terdengar lirih. Parsinem mengakui Ahmad sering ketakutan kalau melihat orang yang tidak dikenal.

Parsinem mengatakan, semakin hari kondisi fisik anaknya sangat lemah. Sebulan sekali, anaknya harus dibawa ke dokter spesialis anak lantaran mengalami sakit diare, panas, batu dan pilek.

"Kalau periksa harus ke dokter spesialis anak. Kalau dokter di puskesmas mereka tidak berani menangani karena kondisi jantung anak saya bocor dan sakit hernia," ucap Parsinem.

Padahal, untuk sekali periksa ke dokter anak, ia harus mengeluarkan Rp 150 hingga Rp 250 ribu. Uang sebesar itu sangat berat bagi Parsinem yang mengandalkan uang kiriman dari suaminya di Kalimantan.

Parsinem mengatakan, sebelum anak keduanya lahir, ia bekerja sebagai tukang jahit. Dari menjahit, ia bisa menambah pendapatan keluarganya. Namun upayanya untuk menambah pendapatan tak lagi bisa dilakukan. Pasalnya, setiap saat ia harus menjaga anak keduanya itu.

"Anak saya belum bisa jalan dan duduk. Jadi kalau saya tinggal sebentar saja sudah menangis," ungkap Parsinem.

Meski demikian, dia mengaku menerima kondisi anaknya dengan ikhlas dan akan membesarkan semampunya. Parsinem berharap kondisi kesehatan anaknya bisa semakin membaik dan bisa bermain seperti layaknya anak seusianya. "Kalau anak saya sehat maka saya bisa bekerja menjahit lagi," sebutnya.

Berita Rekomendasi

Ditanya sudah ada bantuan dari pemerintah untuk anaknya, Parsinem menggelengkan kepala. Sejauh ini bantuan yang datang berasal dari perorangan yang iba dengan kondisi Ahmad.

Sementara itu Kaseni (85), ibu kandung Parsinem mengaku sering membantu anaknya mengasuh Ahmad manakala bila cucunya itu sakit. Ia tidak tega lantaran Parsinem harus seorang diri merawat Ahmad.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: "Saat Melahirkan Ahmad, Perawat Langsung Menyembunyikan Bayi Saya..."

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas