Walau Ada Jembatan Darurat, Warga Berharap Perbaikan Jembatan Mandastana Cepat Selesai
Usai belanja sembako dari Banjarmasin, Dodi Rahman warga Desa Tanipah, Mandasatana Batola, tidak bisa cepat cepat memasukkan barang daganganya ke ruma
TRIBUNNEWS.COM, MARABAHAN - Usai belanja sembako dari Banjarmasin, Dodi Rahman warga Desa Tanipah, Mandastana Batola, Barito Kuala, tidak bisa cepat cepat memasukkan barang daganganya ke rumahnya.
Baca: 1.550 Tim Diterjunkan Untuk Deteksi Dini Konflik Sosial
Pasalnya ia terhalang oleh jembatan Mandastana yang ada di kampungnya ambruk, sehingga ia terpaksa harus melansir barang dagangannya menggunakan gerobak melewati jembatan darurat.
"Ya bagaimana lagi pak, saya terpaksa harus pakai gerobak setiap kali usai belanja. Sebab jembatan darurat tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sehingga saya terpaksa memarikir kendaraan di seberang desa sebab jembatan masih belum terhubung," kata Dodi Rahman, Senin (23/10/2017).
Bukan hanya dia, rata rata warga di Desa Tanipah yang berdagang dan menggunakan mobil tidak bisa memasukkan kendaraan roda empat ke rumahnya dan terpaksa parkir, tepatnya di pelataran Masjid Darul Aman di Desa Bangkit Baru.
Baca: Siasati Pekan Padat Napoli, Begini Petuah Kapten Inter Milan
Dijelaskan Dodi Rahman, kepentingan untuk jembatan permanen untuk bisa terhubung tersebut bukan hanya untuk dia, akan tetapi juga untuk warga yang berusaha lainnya.
"Kebetulan senin pagi disini ada pasar Senin. Nah semenjak jembatan tersebut runtuh maka warga yang berdagang terpakai semua pakai gerobak melewati jembatan darurat," kata dia. (Banjarmasin Post/Nurholis Huda)