Berani Melawan Perampok, Begini Nasib Arik
Rendi Febrian (20), adik korban mengaku ia tak tidur di rumah karena menginap di rumah saudaranya yang sedang sakit.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Deddi Rustandi
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Arik Permana (25) terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara kaca pecah, Kamis (25/10/2017) sekitar pukul 03.00 WIB.
Pemuda yang tinggal sendirian di rumahnya di Kampung Cieunteung, Desa Cipamekar, Kecamatan Congeang berusaha mengintip ke ruang tengah rumahnya.
Ternyata ada dua orang tamu tak diundang masuk ke dalam melalui jendela yang tak terkunci.
Dua pelaku yang memakai penutup kepala ala ninja ini masuk melali jendela depan yang tak terkunci.
Namun saat masuk melalui jendela, kakinya menginjak akuarium mini di bawah jendela hingga pecah.
“Ada dua orang sudah masuk ke dalam rumah,” kata Arik saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumahnya, Kamis (26/10).
Arik yang masih mahasiswa ini sempat ke dapur mengambil pisau dan sempat berduel dengan kedua pelaku.
Namun sebuah pukulan telak menghantam hidungnya membuat korban sempoyongan dan pingsan.
“Saya sempat berkelahi dan pelaku mengancam jangan berteriak. Sebuah pukulan telak mendarat di hidung dan membuat saya pusing serta tak sadarkan diri,” katanya.
Korban yang pingsan setelah pukulan telak itu diseret kedua pelaku ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi itu, kedua tangan dan kaki korban diikat menggunakan sabuk hitam milik korban.
Setelah diikat kedua tangan dan kakinya kemudian diikatkan juga ke kaki mesin cuci yang ada di kamar mandi.
“Saya baru sadar setelah dibangunkan adik saya yang pulang ke rumah,” kata Arik.