Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aparat Desa yang Tewas di Kamar Hotel Diduga OD Obat Kejantanan

Bungkus obat-obatan yang kemungkinan dikonsumsi korban pun tak ditemukan di dalam kamar, yang ada hanya beberapa puntung rokok.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Aparat Desa yang Tewas di Kamar Hotel  Diduga OD Obat Kejantanan
Net
Ilustrasi mayat 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yudha Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  - Seorang aparat desa ditemukan tewas di sebuah kamar mandi di sebuah hotel setara penginapan yang berada di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung pada Rabu (1/11/2017) sekitar jam 07.00 WIB.

Dugaan sementara, almarhum yang berinisial AJ (50) itu tewas akibat over dosis obat kejantanan.

AJ merupakan aparat desa di Kecamatan Baleendah.

Kapolsek Banjaran, Kompol Susianti Rachmi, menceritakan, korban ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi tanpa busana.

Ditemukan busa di mulut dan bercak darah di anus korban.

Susi pun mendapati laporan kematian AJ dari satpam penginapan.

Berita Rekomendasi

Baca: Obat Obatan Ini Bisa Menurunkan Gairah Seksual

Dari hasil keterangan saksi, almarhum masuk ke penginapan pada Selasa (31/10/2017) sekitar pukul 11.00 WIB.

Keesokan harinya, petugas penginapan yang hendak menanyakan apakah korban akan memperpanjang masa inapnya mengetuk dan memanggil korban pada pukul 07.00 WIB, namun tidak ada jawaban.

"Kemudian petugas masuk, korban ditemukan di kamar mandi tergeletak dan basah kuyup," ujar Susi di Mapolsek Banjaran, Kabupaten Bandung, Rabu (1/11/2017).

Susi mengatakan, tidak ditemukan indikasi kekerasan fisik dari tubuh korban.

Bungkus obat-obatan yang kemungkinan dikonsumsi korban pun tak ditemukan di dalam kamar, yang ada hanya beberapa puntung rokok.

Baca: Pemkot Bandung Serahkan 3 Aplikasi Secara Cuma-cuma untuk 30 Kota

Dari keterangan rekan korban, AJ sempat berkomunikasi dengan rekannya sesama aparat desa pada malam harinya.

"Kemudian kami berkoordinasi dengan Inafis Polres Bandung, kemudian memeriksa pemilik penginapan dan membuat surat pernyataan karena pihak keluarga tidak mau divisum," ujar Susi.

Susi pun tak menemukan bukti, andaikata korban mengajak seseorang ke dalam kamarnya.

"Tidak ada, dari penuturan petugas pun, tidak ada yang masuk ke kamar korban pada malam hari," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas