Cerita Vina Sempat Ditampar dan Ditekan 7 Pria Cepak yang Dikira Perampok
Mengetahui pelaku mengaku sebagai anggota TNI, pihak kepolisian menginformasikan kepada Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Penangkapan enam anggota TNI AU Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas ) III Medan tidak lepas dari keberanian Nyonya Vina (37 tahun), warga kompleks perumahan Sometset Regency Sunggal.
Saat sejumlah pria menumpang mobil Grand Max berusaha menghentikan mobil Kijang Innova yang dikemudikan Andi, suaminya, ketika melintas di Jalan TB Simatupang, dekat Terminal Pinang Baris, Selasa (31/10) malam, Vina dan Andi, suaminya tidak menggubris.
Andi dan Vina terus melaju, walaupun terjadi insiden terserempet dengan mobil lain, yang ternyata ditumpangi tujuh orang oknum anggota TNI. Tujuh oknum anggota TNI AU masing-masing Prada MY, Prada PRS, Prada ALD, Prada EL, Kopda SH, Prada SY, dan Prada ES.
Baca: Surga Dunia di Lantai 7 Alexis yang Disebut Ahok Tinggal Kenangan
Ketujuh orang itu pun terus mengejar, sampai masuk kompleks Somerset, hunian keluarga Andi-Vina. Sesampai di dekat pos Satpam kompleks sekitar pukul 21.00 WIB, pasangan suami-istri itu akhirnya menghentikan mobilnya. Vina pun turun dari mobilnya, dan menghadapi para lelaki itu.
"Karena korban (Vina) melawan, maka pelaku menampar mukanya dan menekan kepalanya ke mobil. Kemudian masyarakat yang melihat membantu korban, mengira perampokan," demikian kronologi kejadian yang diterima Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com, terkait kasus ini, Rabu (1/11/2017) malam.
Karena panik, para pelaku berusaha menyelamatkan diri, meninggalkan lokasi. Namun, warga berhasil menangkap seorang di lokasi kejadian, tiga orang lainnya sempat melarinkan diri, namun dikejar warga sampai ke kompleks Lacoste. Empat orang yang ditangkap massa dalah Prada MY, Prada AP, Prada E, Prada P.
Mengetahui pelaku mengaku sebagai anggota TNI, pihak kepolisian menginformasikan kepada Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.
Kemudian personel Detasemen Intel Kodam I/Bukit Barisan segera turun ke lapangan untuk mengamankan empat oknum TNI AU, lalu diserahkan ke POM TNI AU Kosek Hanudnas.
Sementara tiga orang lainnya menyelamatkan diri dari kepungan warga Kopda S, Praka R, dan Prada EK. Hingga berita ini dimuat, dari tujuh orang pelaku, enam orang telah ditahan POM TNI AU Kosek Hanudnas, sedangkan seorang lainnya masih melarikan diri.
Akibat Salah Paham
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Jemi Trisonjaya mengaku telah mengetahui informasi tentang adanya dugaan perampokan yang melibatkan oknum TNI Angkatan Udara di Medan. Menurutnya, kejadian ini akibat salah paham.
"Telah terjadi kesalahpahaman. Bukan tindakan perampokan, tetapi kronologisnya telah terjadi serempetan mobil oleh korban (Vina) yang menggunakan mobil Kijang, kemudian anggota TNI AU yang menggunakan mobil Nissan Serena mengejar mobil Kijang sampai masuk ke perumahan Somerset Sunggal," ujar Marsma TNI Jemi Trisonjaya dalam pernyataan tertulis yang diterima Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Rabu (1/11) malam.
Menurut Kadispenau, berita yang sudah viral melalui Whatsapp tentang dugaan perampokan terhadap Vina dan suaminya oleh tujuh orang anggota TNI AU, Selasa (31/10, perlu diklarifikasi supaya tidak merugikan TNI AU.
Ia melanjutkan, setelah serempetan dua mobil, kemudian anggota TNI AU yang menggunakan mobil Nissan serena mengejar mobil Kijang sampai masuk ke perumahan Sommerset, dan berhenti.
"Setelah mobil Kijang tersebut ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh oknum TNI AU, korban yang ditabrak teriak rampok, sehingga oknum TNI AU yang berada di kendaraan Nissan melarikan diri karena dikejar oleh masyarakat setempat," ujar Jemi.
Mengenai jenis mobil yang ditumpangi oknum anggota TNI AU berbeda dengan data yang dihimpun di lapangan. Menurut informasi, mobil yang ditumpangi tujuh pelaku adalah Daihatsu Grand Max. Tujuh oknum anggota TNI AU masing-masing Prada MY, Prada PRS, Prada ALD, Prada EL, Kopda SH, Prada SY, dan Prada ES.
Menurut Marsma Jemi, sejak awal, ada tujuh orang oknum anggota TNI AU yang terlibat. Hingga kemarin, 6 oknum sudah diamankan dan didalami keterangannya serta diselidiki oleh pihak POM Kosek III Medan. Tapi seorang lainnya masih dicari.
"Setelah mendapat laporan serta dikonfirmasi ke pihak korban, permasalahan sudah dapat diselesaikan, tetapi POM TNI AU tetap melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait main hakim sendiri. TNI AU tdk akan melindungi dan akan melakukan tindakan hukum yang tegas sesuai dengan tindakannya," ujar Jemi.
Marsma TNI Jemi Trisonjaya adalah alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1989. Ia pernah tugas Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas ) III Medan, hingga Agustus 2016.
Laki-laki kelahiran kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini, menerangkan, berdasarkan informasi yang diperoleh Jemi, insiden itu terjadi Selasa (31/10) sekitar pukul 21.00 WIB di Jalan Sunggal Komplek Sumerset Sunggal, Kecamatan Somerset, Kota Medan, tepatnya di depan pos security setempat.
Korban adalah Vina (37 tahun), soerang wiraswasta, warga Jalan Sunggal Komplek Somerset Regency Blok B Sunggal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.