TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai DPP Partai Golkar mengumumkan memberikan surat keputusan dukungan kepada Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat, nasib Dedi Mulyadi dinilai berada di pertengahan.

Demikian diungkapkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran, Muradi.

Menurutnya, bupati Purwakarta itu masih bisa memilih.

Pilihan yang diberikan adalah, tetap berada di Golkar dan mendukung pengusungan Ridwan Kamil atau memilih partai lain untuk tetap maju di pilkada Jawa Barat.

"Secara tidak langsung, Golkar memberikan pilihan. Tetap berada di Golkar atau pindah," kata Muradi saat dihubungi, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Pilihan untuk memilih partai lain, juga dapat dilakukan Dedi.

Baca: Tak Seperti Biasanya Asap di Puncak Gunung Agung Tadi Malam Lebih Tebal

Menurut Muradi, PDIP sudah memperlihatkan ada ketertarikan itu. Begitu juga dengan Gerindra yang masih belum memilih.

Terlebih, jika melihat arah gerakan dan ideologi, Gerindra dan PDIP berada dalam jalur yang sama. Begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh Dedi.

"Kedekatan ini bisa saja membuat Dedi memilih. Tinggal nanti bagaimana yang lebih menguntungkan," jelasnya.

Dalam pemetaan politik Muradi, Dedi dapat memilih untuk ikut di PDI Perjuangan. Apalagi, partai berlambang Banteng itu dapat mengusung tanpa berkoalisi.

Baca: Sudah Dua Minggu Murid SD 26 Pulau Sapinggang Pangkep Tak Belajar

"Golkar, jika bersama dengan NasDem, juga bisa mengusung. Tapi, kalau PDIP oke, kan bisa saja tambahan suara lebih banyak dengan berkoalisi dengan partai lain," ujar dia.

Yakin Tidak Pindah
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham meyakini bahwa Dedi Mulyadi tidak akan pindah dari partai yang selama ini sudah dibesarkannya.