Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesurupan Massal, Guru dan Pelajar SMPN 15 Yogyakarta Bakal Gelar Doa Bersama

Kesurupan massal terjadi di SMPN 15 Yogyakarta, Jumat (3/11/2017) pagi hingga siang tadi.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kesurupan Massal, Guru dan Pelajar SMPN 15 Yogyakarta Bakal Gelar Doa Bersama
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
ILUSTRASI 

Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Kesurupan massal terjadi di SMPN 15 Yogyakarta, Jumat (3/11/2017) pagi hingga siang tadi.

Tidak tanggung-tanggung, sekitar 30 murid mengalami kesurupan dan membuat pihak sekolah mulai mengambil langkah antisipasi.

Kepala SMPN 15 Yogyakarta, Siti Arina Budiarto, mengatakan pihaknya akan menerapkan kebijakan khusus guna mengantisipasi terjadinya hal serupa di masa mendatang.

"Setiap hari bersama para siswa kita akan melakukan doa bersama,dimulai hari Senin," ujarnya, Jumat sore.

Doa bersama itu dilakukan dengan membaca ayat suci Alquran, utamanya surat Al-Baqoroh.

Namun sebelum itu, pihaknya juga mengatakan akan melakukan doa bersama yang dilakukan khusus para tenaga pendidik.

Berita Rekomendasi

"Sabtu malam ini, kami juga akan melakukan doa bersama, tapi khusus para guru,"urainya.

Sebelumnya, puluhan murid SMP 15 yang Kesurupan pada Jumat pagi tadi, datang merata dari semua kelas, ada yang dari kelas VII, kelas VIII maupun IX.

Murid pertama mulai terjadi kesurupan sekira pukul 09.00 WIB. Kemudian menyusul yang lainnya.

Penyebab pasti murid mengalami Kesurupan belum diketahui secara persis.

Namun, dikatakan Siti, sekolah memang sedang melakukan renovasi sejak dua minggu lalu.

"Penyebab pastinya belum tahu. Tapi sekolah memang sejak dua minggu sedang melakukan renovasi. Termasuk memangkas pohon besar yang ada di depan sekolah,"tuturnya.

Puluhan murid yang kesurupan itu bertingkat aneh, ada yang teriak-teriak dan ada juga yang menangis.

Mendapati kenyataan itu, ia dan semua guru sigap memberikan pertolongan dengan menampung puluhan murid yang kesurupan di aula sekolah.

Kemudian, memberikan pertolongan dengan memanggil beberapa ustaz yang mengerti tentang agama.

"Semua guru membantu. Tapi ada 4 orang guru agama yang mengobati,"urai dia.

Akibat kejadian itu, semua murid terpaksa dipulangkan lebih awal untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas