Mutawakil: Perlu Diingat Gus Ipul Tidak Minta Didukung, Tapi Didukung Kiai dan Ulama
Dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018, selain figur, peran kiai dan ulama sangat besar
Editor: Eko Sutriyanto
Baca: Pernyataan Sikap IDI Jawa Timur terkait Dugaan Penganiayaan Dokter di Sampang
Menurut Mutawakil, aspirasi kiai dan ulama jatuh pada Gus Ipul, karena Gus Ipul sudah pengalaman baik di pemerintahan pusat, maupun Pemerintah Provinsi Jatim.
Selain itu Gus Ipul adalah kader NU dan santri 24 karat.
"Sedangkan pasangannya, Abdullah Azwar Anas, merupakan anak pesantren, dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Duet antar Gus Ipul dan Gus Anas ini saling melengkapi," kata Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Gengong, Probolinggo, Jatim itu.
Mutawakil mengatakan, Anas yang merupakan Bupati Banyuwangi itu, telah membuktikan membawa Banyuwangi menjadi sorotan dunia, dalam waktu singkat.
Anas telah terbukti dalam mengelola daerah, di bidang pariwisata, ekonomi, pelayanan publik, dan lainnya.
"Sehingga apa yang dilakukan di Banyuwangi, bisa diterapkan ke wilayah yang lebih luas, yakni Jawa Timur," kata kiai kelahiran 15 April 1959 tersebut.
Mengenai kader NU lainnya, yakni Khofifah Indar Parawansa, yang juga hendak maju dalam pencalonan Pilgub Jatim, menurut Mutawakil itu hak setiap individu untuk berkontestasi.
"Setiap kader NU punya hak untuk kontestasi. Dan saat ini saya mendengar ibu Khofifah mencari dukungan dari para kiai dan ulama," kata Mutawakil.
"Itu bedanya. Ibu Khofifah minta dukungan kiai, sedangkan Gus Ipul didukung para kiai," tambah Mutawakil.