Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas PA Kirim Tim Dampingi 11 Bocah Korban Pelecehan Kakek Trisno

Adapun pelaku pelecehan ini adalah Syahril alias Trisno, pria berusia 67 tahun yang mengaku sebagai kakek angkat para korban.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Komnas PA Kirim Tim Dampingi 11 Bocah Korban Pelecehan Kakek Trisno
Tribun Medan/Array A Argus
Ketua Umum Komnas PA Indonesia, Arist Merdeka Sirait 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN  -- Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) Indonesia, Arist Merdeka Sirait mengaku prihatin dengan peristiwa pelecehan seks yang dialami 11 bocah di Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Adapun pelaku pelecehan ini adalah Syahril alias Trisno, pria berusia 67 tahun yang mengaku sebagai kakek angkat para korban.

"Peristiwa ini sangat kami sayangkan, dan saya sendiri tentunya prihatin. Apalagi, korbannya begitu banyak," kata Arist, Senin (6/11/2017).

Ia mengatakan, insiden seperti ini pastinya akan menimbulkan dampak psikologis bagi para korban. Guna memulihkan kondisi psikologis 11 bocah ini, Arist mengaku sudah menurunkan tim ke lokasi kejadian.

"Quick Investigator Voluntary Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Serdang Bedagai sudah saya minta untuk mendampingi para korban. Tim yang turun ke lokasi berkordinasi dengan Tim Investigasi Komnas PA Kelompok Kerja Siantar dan Simalungun untuk mengawal kasusnya di kepolisian," kata Arist.

Ia mengatakan, pelaku patut diganjar dengan hukuman yang berat. Setidaknya, pelaku dijerat pasal UU RI No 17 tahun 2016 tentang Penerapan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perpu) No10 tahu. 2016 tentang perubahan kedua UU RI No23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo UU RI No35 tahun 2014 dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Berita Rekomendasi

"Saya juga berharap para orangtua, tokoh masyarakat untuk sama-sama mengawasi lingkungannya masing-masing. Jangan sampai adalagi korban-korban pelecehan lain," kata laki-laki kelahiran Siantar ini.

Ia mengatakan, masyarakat di Sumatera Utara setidaknya menanamkan prinsip Sa Anak Sa Boru. Adapun makna dibalik kiasan bahasa Batak ini adalah, Anak Mu adalah Anak Ku, Cucu Mu adalah Cucu Ku. Sehingga, semua pihak bisa saling sama-sama menjaga.(

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas