Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mobil Ambulans di RSUP Adam Malik Milik Tauke, Setiap Bulan Setor Rp 1,75 Juta kepada RS

Masalah sepele menjadi pemicu terlambatnya pertolongan intensif sehingga pasien meninggal, yakni ban rusak, dan ambulans tidak memiliki ban serap.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mobil Ambulans di RSUP Adam Malik Milik Tauke, Setiap Bulan Setor Rp 1,75 Juta kepada RS
Tribun Medan/M Daniel Effendi Siregar
Mobil ambulans. TRIBUN MEDAN/M DANIEL EFFENDI SIREGAR 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus kematian Evlyn Sitanggang, pasien gawat darurat akibat kecelakaan lalu-lintas di Tapanuli Utara, menghebohkan jagad maya.

Ia meninggal di dalam mobil ambulans saat hendak dirujuk dari RSUD Tarutung ke RSUP Adam Malik, Medan.

Masalah sepele menjadi pemicu terlambatnya pertolongan intensif sehingga pasien meninggal, yakni ban rusak (kempes), dan ambulans tidak memiliki ban serap.

Atas kejadian itu, lalu muncul pertanyaan bagaimana sebenarnya pengelolaan mobil kereta jenazah?

Harian Tribun Medan menelusuri keberadaan dan pengelolaan ambulans di beberapa rumah sakit di Kota Medan, seperti RSUP Adam Malik, RSUD Pirngadi dan beberapa Puskesmas.

Kesimpulannya, mobil ambulan jauh dari standard internasional.

Baca: Gali Tanah untuk Fondasi Museum Warga Malah Temukan Fosil Kepala Banteng Purba

Berita Rekomendasi

Permasalahan konkretnya, manajemen rumah sakit negeri tidak mengelola kereta jenazah secara baik.

Kesempatan ini dimanfaatkan perusahaan swasta, sengaja menyediakan armada ambulans yang ditempatkan ngetem di rumah sakit negeri menunggu pasien meninggal, atau penyewa.

"Tidak semua ambulans ini milik rumah sakit. Ini ada yang milik swasta. Kalau ini punya KSO, dikontrakkan ke Adam Malik, dari dulu, tahun 1995, pihak swasta yang bisa masuk ke sini cuma KSO," ujar sopir ambulans saat berbincang dengan Tribun Medan di RSUP Adam Malik.

Sekumpulan sopir ini bersedia mengungkap jati dirinya, namun dengan alasan kenyamanan yang bersangkutan, Tribun Medan sengaja menutupinya.

Sopir itu memaparkan jumlah sopir ambulans swasta kurang-lebih 50 orang, bekerja secara bergilir atau shift-shift-an.

Sopir ambulans ini mayoritas warga yang tinggal di sekitar RSUP Adam malik.

Mobil ambulans swasta yang beroperasi di RSUP Adam Malik berjumlah 30 unit, yang dimiliki tiga orang tauke.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas