PPP Siapkan Tiga Skenario Hadapi Pilgub Jawa Tengah
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyiapkan tiga skenario menghadapi pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyiapkan tiga skenario menghadapi pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018.
PPP menawarkan anggota DPD RI Ahmad Muqowam untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan, Muqowam diajukan kepada PDIP sebagai bakal Cawagub Jateng.
Baca: Hadiri Nikahan Kahiyang-Bobby, Sandiaga Satu Bus dengan Raisa
Hal itu merupakan salah satu dari tiga skenario menghadapi Pilkada Jateng disebut BangJo, abang (merah) dan ijo (hijau) yakni warna kebanggaan PDIP-PPP.
"Pak Muqowam sangat berpengalaman dan sangat senior, temen pak Ganjar di DPR, sekarang anggota DPD RI," kata pria yang akrab disapa Romi itu dalam keterangan tertulis, Rabu (8/11/2017).
"Nah, bagaimana untuk progres kedepannya tentu sekali lagi namanya juga orang ngelamar ya kita tunggu jawaban yang dilamar, kan kira kira begitu, nggak bisa kita nyosor-nyosor," tambahnya.
Meski demikian, kata Romi, PPP tetap menyiapkan kader untuk diajukan sebagai calon gubernur dengan membangun komunikasi bersama partai di luar koalisi sebagaimana skenario kedua.
Skenario ketiga, PPP menyiapkan kader untuk diajukan sebagai calon wakil gubernur bersama dengan koalisi partai lainnya.
"Karena ini kita belum mendapatkan jawaban setelah sudah menawarkan secara terbuka, ada alternatif yang lain yaitu membangun diluar koalisi untuk maju sendiri sebagai nomor satu, atau maju sendiri sebagai nomor dua bersama dengan koalisi lainnya, karena kami sadar PPP di sana membutuhkan koalisi untuk bisa berangkat," katanya.
Baca: Bekas Dirut PT DGI Mengaku Pasif dalam Kasus RS Universitas Udayana dan Wisma Atlet
Di sisi lain, Romi mengaku, pihaknya bersikap hati-hati dalam membangun komunikasi mengusung pasangan calon maupun partai dalam Pilkada Jateng.
Belajar dari pengalaman gelombang kontestasi Pilpres yang tidak berujung, dan membelah masyarakat menjadi pro dan kontra dialaskan kepada isu-isu sektarian.
"Ditambah lagi dengan eskalasi Pilkada DKI Jakarta membuat kita harus sekarang ini berhati-hati membangun pesangan calon maupun partai dalam pilkada," terangnya.
Apalagi, lanjut Romi, untuk Jateng yang dikenal sebagai basis dari PDIP sejak zaman PNI silam, kalau kemudian suasana eskalasi berbasis sektarian seperti pilkada lima tahun lalu masih terjadi maka rentan menjadi panas.
"Nah untuk itulah kita butuhkan koalisi di Jateng ini lebih berpelangi koalisi semangka atau BangJo supaya adem," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.