Tak Banyak yang Kunjungi Makam Otto Iskandar Dinata, Paling Satu Dua Pengunjung Setiap Bulan
Ternyata belum banyak yang tahu keberadaan makam pasir pahlawan Otto Iskandar Dinata atau lebih tepatnya monumennya.
Editor: Dewi Agustina

Baca: Penyelundupan Emas ke Jepang Merajalela, Kementerian Keuangan Perketat Peraturan
"Kita harus menghargai jasa pahlawan tanpa jasa mereka kita tidak akan bisa menikmati kemerdekaan seperti sekarang. Anak-anak zaman sekarang memang kurang menghargai, yang kita tahu anak-anak tidak mencerminkan lagi anak-anak Indonesia, anak-anak lebih brutal," katanya.
Suasana asri begitu terasa saat memasuki makam Otto Iskandar Dinata ini.
Dengan tembok dominasi warna putih serta dikelilingi pohon-pohon besar, di antara cemara dan pinus, membuat suasana terasa semakin damai.
Ternyata belum banyak yang tahu keberadaan makam pasir pahlawan Otto Iskandar Dinata atau lebih tepatnya monumennya.
Monumen Otto Iskandar Dinata berada tepat di sisi sebelah timur kompleks pemakaman dengan yang berbentuk tiga buah tembok plakat dan sebuah tiang bendera.
Di sisi timur kompleks pemakaman terdapat juga sembilan nisan makam berjejer rapih berwarna putih.
Makam Mayjen H Sentot Iskandar Dinata, putra Oto Iskandar Dinata yang berada di ujung timur.
Ada juga makam Letnan Hamid yang pernah memimpin pertempuran front BKR lawan pasukan Inggris/Gurkha di sekitar Villa Isola bersama Sersan Bajuri dan Sersan Surip yang turut di makamkan di Pasir Pahlawan.
Selain itu terdapat satu nisan makam pahlawan yang dipindahkan dari Isola (sekarang UPI) berjumlah 46 jasad yang disatukan dalam satu nisan makam karena bentuknya yang sudah tidak utuh lagi.
Kompleks makam tampak bersih dan terurus, dikelilingi oleh pagar besi setinggi satu meter berwarna putih serta dihiasi bunga-bunga hias dan rumput-rumput yang hijau yang tampak indah.
Menurut pengurus makam sekaligus Kepala Dusun 3 Desa Cikahuripan Haryadi (57) , Otto Iskandar Dinata sudah mengabdikan seluruh hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia.
Pada masa Jepang di Indonesia, Otto Iskandar Dinata juga sudah menjadi anggota dari PETA, PUTERA, dan juga masuk dalam BPUPKI dan PPKI.
Namun menurutnya tidak banyak masyarakat yang berkunjung ke makam/monumen para pahlawan ini.