Dikejar Polisi Tiga Lelaki Ini Lompat Dar Jembatan Ampera
Namun tim Tekab 134 Polresta Palembang, pimpinan Kanit Tekab 134, Ipda Daniel, berhasil mengamankan tiga pelaku tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Hanya dalam waktu 15 menit Tim Tekab 134 Polresta Palembang, berhasil membekuk tiga pelaku pengeroyokan terhadap korban Ridho Rizky (19), warga Bungaran V Kecataman SU I, Palembang, Selasa (14/11), sekitar pukul 15.00.
Meski sempat kejar-kejaran antara petugas Tekab 134 Polresta Palembang dan tiga pelaku pengeroyokan ini, serta mengunakan perahu ketek untuk menangkap salah satu pelaku.
Namun tim Tekab 134 Polresta Palembang, pimpinan Kanit Tekab 134, Ipda Daniel, berhasil mengamankan tiga pelaku tersebut.
Ketiga pelaku tersebut yakni, Mardianyah (23) dan Andy Munandar (23) warga jalan KH Bastari Kecamatan SU I, Palembang dan Agusman (19), warga Lorong habibi Kelurahan 8 ulu Kecamatan SU I, Palembang.
Satu pelaku pun terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena hendak melawan saat ditangkap.
Informasi yang dihimpun, kejadian pengeroyokan ini terjadi ketika korban Ridho dan tiga pelaku, terkait cek-cok mulut di kawasan pasar 16 Palembang.
Karena tak terima korban yang diduga sedang mabuk, ketiga pelaku pun marah. Alhasil terjadilah aksi pengeroyokan tersebut.
"Korban ini mabuk pak, Tak senang saya lihati mukanya. Dia malah menjelekkan saya. Saya juga tidak terima," Ungkap Andy ketika diperiksa petugas.
Lalu, lanjut Andy, dirinya membeli pisau di kawasan pasar 16 ilir seharga Rp 5 ribu. Kemudian bercerita dengan dua temannya Mardianyah dan Agusman, untuk melakukan pengeroyokan terhadap korban, serta menyuruh Mardianyah menusuk korban.
Tak lama berselang usai membeli sebilah pisau. Tiga pelaku ini kemudian kembali menemui korban. Tanpa banyak bicara, ketiga pelaku ini langsung mengeroyok korban.
"Saya tak berani dengan pelaku, jadi usai cek-cok mulut saya membeli pisau di kawasan itu. Kemudian saya minta Mardianyah menusuknya. Memang awal masalah dari saya," ungkap Andy, yang ditangkap petugas usai lompat dari jembatan Ampera dan ditangkap dengan mengunakan perahu ketek.
Sedangkan Mardianyah mengaku, dirinya hanya disuruh Andy untuk melakukan penusukan terhadap korban," saya memang tahu masalah pak.
Tetapi saya tidak menyuruh Andy yang membeli pisau. Ketika ribut tadi, Andy yang langsung memberikan pisau ke saya, jadi saya tusuk korban sebanyak dua kali. Sebelum juga saya sudah menasehati Andy untuk tidak ribut.
Namun dia memaksa saya untuk pengeroyokan korban," Aku Mardianyah, sambil meringis ditembak petugas.