Buka MTQ, Gubernur Ganjar Yakin Jurinya Tak Mempan Disogok
“Mudah-mudahan MTQ ini bisa jadi langkah mendidik anak bangsa untuk disiapkan jadi pemimpin masa depan,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membuka Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Jawa Tengah ke XXXII di halaman Balai Kota Surakarta, Rabu (15/11/2017) malam.
Ia mengutarakan para peserta maupun juara MTQ, sadar atau tidak sadar mereka tak mungkin menjadi pengedar narkoba, tukang produksi hoax, mabuk-mabukan di pinggir jalan dan lainnya.
"Ini adalah bagian dari pendidikan karakter anak-anak kita. Biasanya yang seperti ini mental spiritualnya kuat, ini akan jadi penyaring dari hal negatif yang kian gencar dari luar,” ungkap Ganjar.
Menurut dia, saat ini semua orang bisa berkomunikasi tanpa diketahui orang lain. Melalui teknologi informasi, anak-anak bisa mendapatkan informasi apapun. Mereka bisa mengaji, mendapatkan ilmu pengetahuan, bahkan bisa mendapatkan konten pornografi hingga radikalisme.
Baca: Terinspirasi Ucapan Ganjar, Mahasiswa Merintis Usaha Getuk
“Mudah-mudahan MTQ ini bisa jadi langkah mendidik anak bangsa untuk disiapkan jadi pemimpin masa depan,” dia menambahkan.
Menurut Ganjar, ada hal penting yang bisa dipelajari dari MTQ, yaitu anak-anak dapat membaca atau melantunkan bacaan alquran dengan keindahan. Di balik keindahan suara itu ada latihan yang panjang serta ada guru yang mendampingi.
Di balik peserta yang hebat pula, lanjutnya, tentu ada guru ngaji yang hebat. Maka diharapkan para wasit atau dewan juri dapat melakukan penilaian secara objektif sesuai keunggulan yang dtampilkan peserta.
“Saya yakin wasitnya enggak mempan disogok,” beber dia.
Ketua Panitia MTQ ke XXXII tingkat Jateng yang juga Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Farhani, mengatakan MTQ tahun ini diharapkan mampu memberikan pesan kepada dunia Islam di Indonesia menjadi contoh.
“Sudah saatnya Indonesia sebagai sumber pemilikar Islam dan sumber pembelajaran Islam dunia,” kata Farhani.
Ia mengungkapkan, melalui forum ini juga diharap dapat menyebarkan pengertian Islam yang benar agar anak-anak tidak jatuh pada jalan yang salah, jalan kekerasan dan menjauhakn dari kerukunan.
“Maka mari kembangkan bersama agar Islam di Jateng jadi contoh bagi umt Islam di negara lain,” ia menambahkan.
Sementara Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, selaku panitia lokal mengutarakan MTQ akan ditutup dengan berbagai kegiatan, di antaranya kirab kebangsaan pada Sabtu (18/11/2017) mendatang.
“Mudah-mudahan pelaksnaan nanti lancar,” ujar Hadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.