Sawah 42 Ha Tergenang Banjir tapi Petani Tak Merugi, Ini Penyebabnya
Jebolnya tanggul yang baru selesai dibangun pada Juni - Juli 2017 itu lantaran tidak kuat menahan tekanan arus deras meluapnya air Bengawan Solo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Belum lama diperbaiki, tanggul Bengawan Solo di Desa Madura Kecamatan Maduran LamonganJawa Timur jebol sepanjang 15 meter, Sabtu (18/11/2017).
Jebolnya tanggul yang baru selesai dibangun pada Juni - Juli 2017 itu lantaran tidak kuat menahan tekanan arus deras meluapnya air Bengawan Solo.
"Kemarin ambles, dan Sabtu (18/11) pukul 7.30 WIB tadi jebol," ungkap Camat Maduran, Harwah Hutomo kepada Surya.co.id, Sabtu (18/11/2017).
Begitu tanggul itu jebol digerus arus, air langsung masuk ke lahan pertanian padi seluas 42 hektar yang ada di Maduran dan Jangkungsumo.
Untungnya di kantong lahan pertanian ini tidak ada pemukiman penduduk.
Tanggul yang ambles sepanjang 100 meter, sementara yang jebol sekitar 15 meter.
Baca: Meski Banjir Sudah Surut, Jalan Rancakalong Belum Dapat Dilewati Kendaraan Roda Empat
Ada kemungkinan tanggul jebol akan meluas karena permukaan air Bengawasn terus merangka naik.
Jebolnya tanggul ini juga dipicu hujan yang terus mengguyurLamongan sejak 3 hari ini
Diakui, untuk saat ini tanggul yang jebol sulit diatasi karena permukaan air Bengawan Solo terus meluap.
Kalaupu dilakukan perbaikan, kata Harwah, harus menunggu air surut. Selama air meluap, titik tanggul yang jebol belum bisa diatasi.
Kini petani yang harus menanggung resiko dengan jebolnya tanggul wedok ini.
Dan masih untung, tanggul belakang tidak sampai berisiko alias tanggul lanang tidak sampai terkikis dan jebol.
"Kalau tanggul lanang sampai jebol, ya bahaya," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.