Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima Anugerah Kihajar 201 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas inovasinya menerapkan sistem teknologi informasi dan komuniiasi (TIK) untuk dunia pendidikan.

Kemendikbud memberikan nilai terbaik kepada Ganjar atas pemanfaatan TIK dalam pendidikan sejak menjabat sebagai Gubernur Jateng pada 2013.

Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan langsung anugerah ini kepada Kepala Dinas Pendidikan Jateng Gatot Bambang Hastowo yang mewakili Gubernur Ganjar pada malam Anugerah Kihajar 2017 di Kemendikbud Jakarta pada Kamis (16/11/2017) sore.

Beberapa inovasi yang dinilai baik di antaranya inovasi Lumbung Data Pendidikan yang bisa diakses secara online.

Pemprov Jateng menyediakan database meliputi jumlah sekolah seluruh jenjang, jumlah tenaga pengajar, serta persebaran sekolah di seluruh kabupaten/kota.

Kemudian ada aplikasi Jateng Pintar milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, yang memfasilitasi dari jenjang PAUD hingga umum. Meliputi sumber belajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), best practice guru, karya Siswa, tutorial dan galeri foto.

Selain itu, juga adanya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK pada 2017 serentak secara online di 35 kabupaten/kota. Meski masih ada beberapa kekurangan dan keluhan, secara umum Kemendikbud menilai berhasil.
Ke depan, Kemendikbud mendorong pada

Pemprov Jateng untuk mendorong tenaga pengajar memanfaatkan TIK dalam proses kegiatan belajar mengajar. Caranya, rutin menggelar lomba inovasi belajar mengajar untuk para guru tiap tahunnya.

Di sisi lain, Kemendikbud juga mengapresiasi Pemprov Jateng yang meluncurkan aplikasi perpustakaan digital ijateng. Lewat aplikasi ini para pelajar bisa mengakses 3.270 judul buku melalui telepon seluler 24 jam.

Sebelum pemberian anugerah, setiap daerah harus melewati sejumlah proses. Mulai penilaian pada Oktober sampai awal November 2017. Tim juri terdiri dari praktisi TIK, akademisi, perwakilan media, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta internal Kemendikbud.

Gubernur Ganjar mengatakan di era serba teknologi saat ini, inovasi dalam bidang apapun sifatnya wajib. Maka, Pemprov Jateng tak hanya menerapkan TIK dalam bidang pendidikan saja, namun juga semua sektor pembangunan di Jateng.

“Tapi bukan untuk memburu penghargaan, tujuannya ingin memudahkan saja pengelolaan pendidikan supaya lebih efisien, terbuka dan transparan termasuk komplain-komplainnya,” kata Ganjar.

Dalam keterangannya pada Jumat (17/11/2017), Ganjar mengaku masih belum puas karena masih banyak yang belum tuntas dalam pengelolaan pendidikan.

Terlebih, Ganjar menambahkan, Pemprov Jateng baru saja mendapat limpahan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK sesuai amanat UU 23 tahun 2014.

“Masih banyak keluhan dari GTT dan PTT, kita akan coba selesaikan satu persatu. Pengaduan lewat twitter banyak, biasanya saya ambil sampel satu untuk diselesaikan,” beber dia.

Selain Ganjar, kepala daerah lain yang mendapat penghargaan serupa di antaranya Gubernur Sulawesi Utara (tingkat pertama) , Gubernur Jawa Barat (tingkat madya), serta penghargaan khusus untuk Gubernur Jawa Timur, Maluku, dan Kalimantan Selatan.

Ada pula sembilan bupati/wali kota, yaitu Wali Kota Pontianak, Wali Kota Kediri, Bupati Semarang, Wali Kota Bandung, Wali Kota Jambi, Wali Kota Surabaya, Wali Kota Pekanbaru, Wali Kota Padang Panjang, dan Bupati Dharmasraya.