Wow! Provost Polda DIY Ini Rela Kerja Nyambi Jadi Satpam untuk Hidupi Ratusan Anak Yatim
Brigadir Nur Ali Suwandi, anggota Provost Polda DI Yogyakarta, bisa jadi contoh prajurit dan teladan yang baik.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Brigadir Nur Ali Suwandi, anggota Provost Polda DI Yogyakarta, bisa jadi contoh prajurit dan teladan yang baik.
Ditengah kesibukan rutinitas dinas sebagai abdi masyarakat, ia ternyata juga seorang pengasuh rumah singgah Yayasan Bumi Damai.
Di dalam yayasan ini, bernaung 111 anak asuh dari berbagai usia.
Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan anak-anak asuhnya, ia rela tugas tambahan sebagai security alias satpam malam sebuah hotel di wilayah Prawirotaman, Yogyakarta.
Anak-anak dalam yayasan Bumi Damai ini merupakan anak-anak yatim, piatu dan anak miskin yang sengaja ia ambil sebagai anak asuh.
Kepada Tribunjogja.com, Brigadir Nur Ali Suwandi bercerita, awal mula berdirinya yayasan Bumi Damai berangkat dari keprihatinan sosialnya terhadap anak-anak kurang mampu.
Melihat anak-anak yatim membutuhkan bantuan, jiwanya berontak.
Ia kemudian tergugah untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menyantuni mereka.
“Karena saya tidak punya tempat untuk menampung mereka, awalnya setiap bulan anak-anak yatim ini hanya bisa saya santuni,” kenang Brigadir Ali, Selasa (22/11/2017).
Dari yang semula hanya santunan itu, kemudian sedikit demi sedikit ia mulai bertekad untuk membuatkan sebuah rumah singgah, sebagai tempat bernaung dan belajar.
“Niat saya hanya ingin menebarkan kebaikan kepada semua manusia, tindakan saya dimulai dari anak-anak yatim ini,”urainya.
Menurut dia, tekad untuk menebarkan kebaikan ke semua manusia ia dapatkan dari wejangan sang guru.
Ia mengaku dipesani khusus oleh sang guru, bahwa kelak ketika sudah menjadi seorang abdi masyarakat (polisi) harus bisa bermanfaat bagi sesama.
“Saat mau daftar polisi, kisaran tahun 1999 saya matur kepada guru saya di Jombang. Beliau pesan, kalau mau jadi polisi harus bisa bermanfaat,” terang dia.
Kalimat dari sang guru tersebut, kiranya yang menjadi 'jimat' kehidupan bagi Brigadir Ali untuk meniti masa depan.
Dan benar saja, setelah jadi polisi setiap bulan ia rela sisihkan sebagian penghasilannya untuk menyantuni anak-anak yatim tersebut.
Bahkan, bukan hanya anak-anak yatim dalam Yayasan Bumi Damai yang ia salurkan bantuan.
Ia juga kerap kali menyalurkan bantuan berupa sembako ke daerah-daerah pelosok.
“Setiap bulan alhamdulillah, saya punya agenda menyalurkan bantuan kepada orang-orang jompo di daerah-daerah pelosok,” tuturnya.
Dar imana uang untuk menyalurkan bantuan dan menghidupi ratusan anak yatim ini?
Ia tampak tersenyum dan menjawab dengan tenang. “Alhamdulilah, Allah yang mengatur ini semua. Semua sudah ada rezekinya,”ujar dia.
Ia kemudian melanjutkan, selain menjadi anggota polisi ia juga bekerja sebagai seorang security di sebuah di wilayah Prawirotaman.
Selain itu, ia juga mengaku memiliki usaha carter mobil dan sewa sound system untuk warga masyarakat yang memiliki hajatan.
Dari unit usaha dan bekerja keras itu lah ia menghidupi semua anak yatim dan orang-orang jompo di daearh-daerah pelosok.
Kendati demikian, ia juga tidak menampik ada beberaa donatur yang turut membantu.
“Ada juga donatur, yang kadangkala menitipkan hartanya kepada saya untuk disalurkan,” urainya
Rumah Singgah Yayasan Bumi Damai ini terletak di Jalan Purbayan, Gang Janoko, Kotagede, Yogyakarta.
Saat reporter berkunjung, pihaknya tengah melakukan pembangunan gedung berlantai dua, sebagai tempat untuk bernaung anak-anak yatim ini.
Ia mengaku rumah singgah Yayasan Bumi Damai yang ditempati oleh anak-anak perempuan statusnya masih sewa atau kontrak.
Oleh sebab itu, ia berusaha untuk melakukan pembangunan tersebut, untuk menampung supaya tidak lagi sewa.
“Ini lagi dikebut pembangunanya, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa digunakan. Nantinya, gedung baru ini sebagai tempat anak-anak belajar agama maupun belajar ilmu hidup,” terang dia. (*)