Dinilai Tegas dan Bersih, Irjen Safaruddin Disebut Cocok Jadi Cagub Kaltim
Safaruddin dikenal sangat dekat dengan lapisan masyarakat, juga dengan kalangan anak muda melalui aktivitasnya di jejaring media sosial
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM – Nama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Pol Safaruddin, mencuat sebagai calon Gubernur Kaltim yang potensial di Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2018 nanti.
Safaruddin, yang dikenal tegas dan bersih ini, memang digadang-gadang menjadi salah satu kontestan di Pilgub nanti.
Ketegasannya dalam memberantas pungutan liar (Pungli) dan menangani serius kejahatan bidang pertambangan, mampu memikat masyarakat Kaltim dan partai-partai untuk mengusungnya.
Baca: Jusuf Kalla Dorong Golkar untuk Gelar Munaslub untuk Ganti Setya Novanto
“Beliau adalah sosok yang tegas dan mengayomi masyarakat. Kami tahu sejak beliau memimpin Polda Kaltim pada 2015, berbagai tindak kejahatan berhasil dibongkarnya. Kami yakin bahwa dia juga akan mampu memerangi korupsi di Kaltim ini. Pak Safaruddin pas untuk Kaltim lebih baik,” kata Amir L, tokoh masyarakat Kaltim yang juga Ketua Yayasan Pengendali Lingkungan & Pembangunan (YPLP) Kaltim dalam keterangannya.
Dari beberapa tokoh yang namanya muncul dalam bursa Pilgub 2018 nanti, sosok Safaruddin dianggap yang paling pas diterima masyarakat Kaltim.
Safaruddin dikenal sangat dekat dengan lapisan masyarakat, juga dengan kalangan anak muda melalui aktivitasnya di jejaring media sosial dan kegiatan kepemudaan.
Di kepolisian, Safaruddin yang menjabat sebagai Kapolda Kaltim sejak 3 September 2015, adalah lulusan Akademi Kepolisian (1984) dengan pengalaman dalam bidang reserse.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Dalam perjalanannya, Safaruddin dikenal tegas dalam melakukan pembenahan di internal kepolisian. Ia juga tegas dalam melindungi dan melayani masyarakat.
Serta tegas mengancam para pelaku tindakan persekusi, menangkap para pelaku pungutan liar, memerangi narkoba, memusnahkan sabu senilai Rp6,9 miliar hasil operasi penangkapannya, dan menangani secara serius soal kejahatan bidang pertambangan.
Ia juga dianggap berprestasi meredam berbagai macam potensi kerusuhan agar Kaltim tetap dalam status kondusif.
Polda Kaltim dalam kepemimpinannya, berhasil menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kantor Wilayah Kaltim atas kinerjanya dalam mengelola Penatausahaan Barang Milik Negara.