10 Ton Raskin 'Disulap' Jadi Beras Cianjur yang Mahal, Penggilingan Padi Ini Digerebek
Sebanyak 5 orang yang berada di gudang diamankan saat dilakukan pengerebekan, di antaranya Pemilik gudang Rusmana
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sebanyak 10 ton beras Bulog ditemukan polisi dari Sektor Warungkondang saat menggerebek sebuah tempat penggilingan padi di Kampung Cimaja, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Kamis (30/11/2017).
Polisi menemukan praktik curang pengoplosan raskin (beras miskin) menjadi beras premium di tempat tersebut.
Kapolsek Warungkondang, Kompol Agus Sutisna mengatakan, terungkapnya tempat pengoplosan beras di Kampung Cimaja tersebut, berkat adanya laporan warga yang merasa curiga adanya aktivitas di dalam gudang, bahkan kecurigaan warga itu makin menjadi setelah seorang warga yang menggiling padinya di gudang itu tak kunjung beres.
Baca: Breaking News: 11 Tewas Tertelan Banjir di Pacitan
”Semula warga menitip menggiling padi di penggilingan tapi sudah 2 minggu belum selesai, berkat laporan itu kami lakukan penyelidikan,” kata Agus.
Ia mengatakan beras raskin yang seharusnya diperuntukkan untuk warga pra sejahtera di Desa Titisan Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, hanya sebagian yang dibagikan ke warga,
"Kami temukan sebanyak 10 ton beras raskin mamakai karung bulog," ujarnya.
"Mereka mengganti kemasan beras raskin menjadi beras slip Cianjur ukuran 25 Kg dan 50 Kg, sebelum diganti karungnya, beras itu dibersihkan dulu, lalu dioplos agar terlihat selerti beras bermutu bagus," katanya.
Sebanyak 5 orang yang berada di gudang diamankan saat dilakukan pengerebekan, di antaranya Pemilik gudang Rusmana, Dian Milardi pemilik beras, dan tiga orang pekerja.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap kelima orang tersebut, sejauh mana keterlibatannya dalam kasus ini," kata Kapolsek.