Korban Banjir dan Longsor Pacitan Bertambah Jadi 25 Orang, 10 di Antaranya Masih Hilang
Berdasar update data dan identifikasi terbaru hingga Jumat (1/12/2017), jumlah korban menjadi 25 orang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Jumlah korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan terus bertambah.
Berdasar update data dan identifikasi terbaru hingga Jumat (1/12/2017), jumlah korban menjadi 25 orang.
Angka ini naik dari sehari sebelumnya yang hanya 20 orang.
Komandan Tanggap Darurat Bencana Pacitan, Letkol Kav Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang, mengatakan, dari 25 orang korban tersebut, terdiri dari enam korban banjir dan 19 korban tanah longsor.
Sedangkan korban yang sudah ditemukan menjadi 15 orang, lima korban banjir dan 10 korban tanah longsor.
Baca: Curhat Novanto di Tahanan: Obat Tak Seperti yang Biasa Dikonsumsi, Makanan Tak Cukup Gizi
"Hari (Jumat) ini baru satu orang korban longsor yang ditemukan, di Kecamatan Nawangan atas nama Satiman (65)," ujarnya, Jumat (1/12/2017) malam.
Untuk korban yang belum ditemukan seluruhnya 10 orang, dengan rincian satu orang korban banjir dan sembilan korban tanah longsor.
Sedangkan lima korban tanah longsor tambahan pada Jumat ini, bernama Tumadi (77) warga Krajan, Desa Mlati, Kecamatan Arjosari.
Siti Khuzaimah (27) Dusun Krajan, Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari.
Baca: Prihatin Letusan Gunung Agung, Kaisar Jepang Akihito Batalkan Perayaan Ulang Tahun di Bali
Darto (70) Dusun Mujing, Desa Sanggtahan, Kecamatan Kebonagung, Suginem (68) Dusun Ngaren, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kebonagung.
Katemi (65) Dusun Mujing, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kebonagung.
Aris mengatakan, lima korban tambahan merupakan korban yang telah terkonfirmasi.
Sehari sebelumnya, memang sudah ada masuk lima korban tersebut, namun belum terkonfirmasi.
"Lima korban ini, korban yang sudah terkonfirmasi. Kemarin ada informasi seperti itu, tapi belum terkonfirmasi," jelas pria yang juga Komandan Kodim 0801 Pacitan ini.
Baca: Hadiri Reuni Alumni 212, Amien Rais: Pak Jokowi Negara Jangan Dijual ke Aseng atau Asing
Ditanya kendala, masih pada akses menuju lokasi longsor yang tidak dapat diakses oleh alat berat.
Sehingga pencarian dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan menyemprotkan air.
(Surya/Rahadian Bagus)