Saat Mau Pemilwa, UIN Walisongo Malah Ditempeli Pamflet Perekrutan Partai Komunis Mahasiswa
Di tengah isu kebangkitan komunisme, pamflet Partai Komunis Mahasiswa ditemukan di kampus UIN Walisongo Semarang.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Di tengah isu kebangkitan komunisme, pamflet Partai Komunis Mahasiswa ditemukan di kampus UIN Walisongo Semarang.
Sontak, keberadaannya membuat geger civitas akademika tersebut.
Tak sedikit yang mengaitkannya dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa).
Pemilwa merupakan ajang rutin tahunan menentukan calon Ketua Senat dan Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) di kampus tersebut.
Baca: Dua Pelajar Mesum di Kamar Mandi Sekolah
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
Pemilihan tahun ini akan berlangsung pada 19 Desember.
Kandidat yang ikut berasal dari beberapa partai yang didirikan untuk menampung aspirasi mahasiswa.
Presiden Dema UIN Walisongo, Muhammad Afit, yang sebentar lagi lengser mengatakan pamflet itu cukup membuat resah warga kampus.
"Kalau saya lihat, ini karena ada momentum Pemilwa. Saya melihat pamflet tersebut terpasang di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi," kata Afit, mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/12/2017).
Menurutnya, pengurus Dema bersama Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) terus melacak pembuat dan penyebar pamflet tersebut.
"Jelas-jelas kampus kami menjunjung asas Pancasila. Info meresahkan ini pun sudah sampai kepada Pak Rektor," jelasnya.
Menurut Afit, Rektor Prof Dr Muhibbin MAg telah memerintahkan perangkat mahasiswa menemukan penyebar pamflet itu.