Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungan Wisatawan Menurun Drastis Meski Hotel di Ubud Turunkan Tarif hingga 30 Persen

Erupsi Gunung Agung yang menyebabkan kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis, betul-betul memukul insan dan industri pariwisata Bali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kunjungan Wisatawan Menurun Drastis Meski Hotel di Ubud Turunkan Tarif hingga 30 Persen
Tribun Bali/Widyartha Suryawan
Beberapa longchair di Pantai Geger tampak kosong, payung dan bed-nya dikemas lebih awal dari hari-hari biasanya karena kunjungan wisatawan yang sangat sepi, Senin (4/12/2017). TRIBUN BALI/WIDYARTHA SURYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Erupsi Gunung Agung yang menyebabkan kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis, betul-betul memukul insan dan industri pariwisata Bali.

Hotel-hotel di Ubud bahkan terpaksa menurunkan tarifnya hingga 30 persen, mulai dari hotel berbintang maupun non bintang, untuk menyiasati situasi sulit ini.

Ketua Ubud Hotels Association (UHA), Adit Pande, Rabu (6/12/2017) mengatakan, semua hotel di Ubud sudah melakukan penurunan tarif mencapai 30 persen.

Mulai dari hotel bintang V, IV, hingga kelas melati.

Meskipun harga diturunkan, kata dia, tetap tidak mendongkrak okupansi (tingkat keterisian) hotel. Sebab sejumlah negara telah melakukan larangan kepada warganya berkunjung ke Bali.

"Semua (tarif) hotel sudah turun sekitar 30 persen. Tapi tidak begitu signifikan menaikkan okupansi. Karena, contohnya, tamu China, Pemerintah China sudah membuatkan larangan travel agent-nya menjual tiket ke Bali, sampai Januari," ujar Adit.

Baca: Pengacara Tetap Yakin Setya Novanto Menang Praperadilan Jilid II

Berita Rekomendasi

Menanggapi penurunan tarif ini, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, mengaku sangat sedih dan prihatin.

Ia berharap hotel-hotel tidak melakukan banting harga seperti ini.

"Penurunan tarif ini terjadi secara parsial. Kasus per kasus, sebab menjadi kebijakan masing-masing perusahaan. Tapi kami PHRI sebenarnya tidak berharap banting harga seperti ini, karena nanti akan sulit untuk menaikkannya lagi," katanya kepada Tribun Bali, Rabu kemarin.

Baginya, persoalan utama pariwisata Bali saat ini bukan karena harga kamar yang mahal.

"Tetapi karena tidak ada tamu, sehingga kebijakan saling banting harga hanya memindahkan tamu dari satu hotel ke hotel lainnya, dan tidak mengubah volume," jelas tokoh pariwisata yang juga pemilik hotel di Ubud ini.

Namun ia tak memungkiri, kemampuan masing-masing perusahaan dalam menghadapi kondisi ini juga beraneka ragam sehingga pihaknya tidak bisa mengintervensi.

Sementara Ketua Bali Hotels Association (BHA), Ricky Putra, memberikan jawaban diplomatis terkait hal ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas