Malu, Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya Sengaja Disembunyikan
akta ini membikin kota ini gempar. Sebanyak 400 anak berkebutuhan khusus di seluruh Surabaya disembunyikan keluarganya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Fakta ini membikin kota ini gempar. Sebanyak 400 anak berkebutuhan khusus di seluruh Surabaya disembunyikan keluarganya.
Ratusan anak berkebutuhan khusus itu baru terkuak dan diketahui setelah Dharma Wanita Kota ini menyisir mereka.
"Kami menemukan ratusan anak usia sekolah berkebutuhan khusus. Mereka tersebar di seluruh Surabaya," kata Ketua Dharma Wanita Kota Surabaya, Chusnur Ismiati Hendro Gunawan, Kamis (8/12/2017).
Perempuan ini tak menyangka jika ada ratusan anak Disablitas. Seakan anak-anak itu terkubur di masyarakat dan baru muncul setelah organisasi perempuan dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya turun menyisir anak-anak yang diyakini memiliki keistimewaan itu.
Pihaknya bersama Dinas Pendidikan itu terjun untuk mengentaskan mereka dari kekangan keluarga.
Diakui bahwa masih banyak keluarga di Surabaya yang merasa mendapat aib kalau anaknya lahir dan besar dalam kondisi disabilitas.
Disampaikan Chusnur bahwa masyarakat kita belum sepenuhnya terbuka akan kondisi keluarga.
Anak disabilitas cenderung disembunyikan. Lingkungan tidak bersahabat dengan penderita disabilitas ini.
Lingkungan yang tak bersahabat sehingga anak disabilitas makin terkucilkan. Baik dari keluarga maupun masyarakat.
"Yakinlah bahwa setiap anak memiliki kelebihan. Mereka butuh perhatian dan penghargaan diri," kata perempuan istri Sekdakot Surabaya ini.
Bersama seluruh kader Dharma Wanita dan PKK seluruh kampung, mereka selama ini menyisir anak usia sekolah.
Sasaran utama mereka adalah anak disabilitas. Sebab, belum semua masyarakat aware terhadap anaknya yang disabilitas.
Selain mereka, Dinas Pendidikan juga melakukan hal yang sama mencari anak disabilitas. Namun hasil penelusuran keduanya terdapat selisih yang banyak.
"Ada 400 selisih data disabilitas di Surabaya antara kami dan Dindik," terang Chusnur.
Organisasi perempuan ini menyebar hingga ke kampung-kampung. Berkat banyaknya kader sehingga mudah mendeteksi dan menemukan anak disabilitas. Mereka bisa disisir hingga pelosok kampung.
Ratusan anak disabilitas usia sekolah itu diprediksi masih terus ditemukan. Menurut Chusnur masih ada potensi anak disabilitas yang akan menyusul muncul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.