Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malu, Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya Sengaja Disembunyikan

akta ini membikin kota ini gempar. Sebanyak 400 anak berkebutuhan khusus di seluruh Surabaya disembunyikan keluarganya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Malu, Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya Sengaja Disembunyikan
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Keluarga Sejahtera (YKS) III Katapang, Kabupaten Bandung mementaskan cerita "Kaulinan Urang Lembur" pada Festival Anak Berkebutuhan Khusus Se-Jawa Barat di Museum Sribaduga, Jalan BKR, Kota Bandung, Rabu (29/11/2017). Festival yang mengusung tema "Kami Ada, Kami Bisa" ini diikuti 530 peserta dari 52 gugus se-Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Fakta ini membikin kota ini gempar. Sebanyak 400 anak berkebutuhan khusus di seluruh Surabaya disembunyikan keluarganya.

Ratusan anak berkebutuhan khusus itu baru terkuak dan diketahui setelah Dharma Wanita Kota ini menyisir mereka. 

 "Kami menemukan ratusan anak usia sekolah berkebutuhan khusus. Mereka tersebar di seluruh Surabaya," kata Ketua Dharma Wanita Kota Surabaya, Chusnur Ismiati Hendro Gunawan, Kamis (8/12/2017).

 Perempuan ini tak menyangka jika ada ratusan anak Disablitas. Seakan anak-anak itu terkubur di masyarakat dan baru muncul setelah organisasi perempuan dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya turun menyisir anak-anak yang diyakini memiliki keistimewaan itu.

 Pihaknya bersama Dinas Pendidikan itu terjun untuk mengentaskan mereka dari kekangan keluarga.

Diakui bahwa masih banyak keluarga di Surabaya yang merasa mendapat aib kalau anaknya lahir dan besar dalam kondisi disabilitas. 

Disampaikan Chusnur bahwa masyarakat kita belum sepenuhnya terbuka akan kondisi keluarga.

Berita Rekomendasi

Anak disabilitas cenderung disembunyikan. Lingkungan tidak bersahabat dengan penderita disabilitas ini.

 Lingkungan yang tak bersahabat sehingga anak disabilitas makin terkucilkan. Baik dari keluarga maupun masyarakat. 

 "Yakinlah bahwa setiap anak memiliki kelebihan. Mereka butuh perhatian dan penghargaan diri," kata perempuan istri Sekdakot Surabaya ini.

Bersama seluruh kader Dharma Wanita dan PKK seluruh kampung, mereka selama ini menyisir anak usia sekolah.

Sasaran utama mereka adalah anak disabilitas. Sebab, belum semua masyarakat aware terhadap anaknya yang disabilitas.

 Selain mereka, Dinas Pendidikan juga melakukan hal yang sama mencari anak disabilitas. Namun hasil penelusuran keduanya terdapat selisih yang banyak.

"Ada 400 selisih data disabilitas di Surabaya antara kami dan Dindik," terang Chusnur.

 Organisasi perempuan ini menyebar hingga ke kampung-kampung. Berkat banyaknya kader sehingga mudah mendeteksi dan menemukan anak disabilitas. Mereka bisa disisir hingga pelosok kampung. 

Ratusan anak disabilitas usia sekolah itu diprediksi masih  terus ditemukan. Menurut Chusnur masih ada potensi anak disabilitas yang akan menyusul muncul.  

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas