Laut Pulau Bakung Layak Dilayari Kapal Berbobot 50 Ribu Ton
Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, berdasarkan data kajian teknis pendahuluan dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Alur laut di perairan sekitar Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang dan Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Senayang yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai Pulau Karantina Sapi, layak dilayari dan disinggahi kapal - kapal besar pengangkut barang atau sapi berbobot 50 ribu ton.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Operasi Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjungpinang, Capt. Agus Arifianto saat menjadi narasumber pada acara Focus Group Discussion (FGD) terkait Pulau Bakung yang diusulkan sebagai Pulau Karantina di Hotel Harmoni, Batam, pekan lalu.
"Kedalaman laut di sekitar Pulau Bakung yang mencapai 18 meter pada posisi Low Water Spring (LWS) atau muka air laut surut terendah, layak dilayari dan disinggahi kapal berbobot 50 ribu ton," ungkapnya.
Menurut Agus, posisi Pulau Bakung yang berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) wilayah I, memiliki nilai strategis karena terhubung langsung dengan laut Natuna yang merupakan rute lalu lintas pelayaran domestik dan internasional.
"Posisi Pulau Bakung yang berada di wilyah ALKI I ini, dapat diperuntukkan bagi kapal - kapal luar negeri yang berasal dari arah Australia, Singapura dan Malaysia. Begitu juga kapal - kapal dari Sumatera, Jakarta dan Pulau Jawa, dapat melewati Selat Berhala," bebernya.
Lapor Presiden
Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, berdasarkan data kajian teknis pendahuluan dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait daya dukung lahan untuk penyediaan hijauan pakan dan pasokan air bersih, Pulau Bakung sudah memenuhi syarat sebuah Pulau Karantina.
"Daya dukung lahan sudah terpenuhi. Alur laut pelayaran juga sangat mendukung masuknya kapal - kapal besar pengangkut sapi dari luar negeri. Sekarang tinggal menunggu keputusan terbaik dari pemerintah," katanya.
Mantan Ketua DPRD Lingga ini, mèngaku sudah melaporkan hasil kajian teknis pendahuluan dari Fakultas Peternakan UGM dan FGD tentang Pulau Bakung sebagai Pulau Karantina kepada Menteri Pertanian dan Presiden RI, Joko Widodo.
"Semua data dan informasi tentang Pulau Bakung yang diusulkan sebagai Pulau Karantina sudah saya laporkan ke pak Menteri Pertanian dan Presiden. Mudah - mudahan Bapak Presiden segera memberi persetujuan. Sebab, membangun dari pinggiran ini merupakan bagian dari program Nawa Cita Presiden dan Wakil Presiden RI," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga yang berada pada ujung paling selatan Kepri itu, memiliki 604 pulau besar dan kecil. Sebanyak 98 pulau diantaranya sudah berpenghuni dan sisanya sebanyak 506 pulau masih kosong.
Satu dari 604 pulau yang dimiliki Kabupaten Lingga itu, yakni Pulau Bakung dengan luas 5.716 hektar dipersembahkan kepada negara untuk dimanfaatkan sebagai Pulau Karantina, tempat mengisolasi puluhan ribu ekor sapi indukan yang diimpor dari negara zona untuk dilakukan tindakan karantina sebelum disebarkan ke sentra peternakan di wilayah negara Republik Indonesia.